by

Kemas Ulang

Tidak usah jauh-jauh lah. Pernah nonton film Spiderman kan? Bersequel-sequl itu jumlahnya. Versi yang lama masih bisa kita tonton, ternyata muncul lagi versi yang lebih baru. Kisahnya sama persis, pemuda digigit laba-laba lalu berubah jadi superhero melawan berbagai makhluk aneh-aneh.

Versi lama dan versi baru sama-sama kita tonton, dan asyik-asyik saja. Malah bintangnya di versi terbaru katanya sudah mengundurkan diri, mau diganti lagi dengan bintang baru lagi. Saya melihat ini adalah upaya memainkan film lama dengan metode kemas ulang.

Film klasik Mission Imposilbe itu saya tonton di TVRI ketika masih hitam putih dan belum ada sub titelnya. Sepanjang film cuma dengerin orang bulte ngobrol dan tidak paham juga. Yang ditunggu cuma aksi gedebak-gedebuknya doang.

Eh, tiba-tiba Tom Cruse muncul di layar lebar jadi Ethan Hunt, yang melawan bosnya sendiri, Jim. Tokohnya itu-itu juga, tapi ceritanya dibikin lebih bervariasi. Inikan sebenarnya upaya untuk mengemas ulang.

James Bond karya asli Ian Fleming sepanjang film layar lebarnya selalu punya beberapa pemeran, baik Roger Moore ataupun Sean Conery, malah pernah juga diperankan oleh Timothy Dalton, lalu masuk era Pierce Brosnan.

Ternyata giliran yang main Daniel Craig, penampilannya jadi berubah total. Mr. Bond tidak ganteng lagi, tidak flamboyan, tidak lagi tomboy, malah sadis, garang, dan musuhnya justru atasannya sendiri, MI-6.

Jadi tidak mengapa kalau menulis buku dengan tema-tema yang lama yang sudah akrab di telinga orang, yang penting dikemas ulang.

Justru kalau tema lama itu lebih menguntungkan, karena orang sudah akrab sekali dengan tema itu. Yang ditunggu tinggal variasi dan kemasan ulangnya saja.

Sumber : Status Facebook Ahmad Sarwat Lc MA

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed