by

Kemana Yang Cerewet Jaman Ahok?

 

Sebagai catatan penting, kritik para aktivis urban ini tentang rusunawa juga memiliki kemiripan bunyi kampanye Anies-Sandi tentang hak memiliki rumah di Jakarta dengan menekankan pada rumah tapak dengan dasar bahwa sebenarnya banyak tanah milik pemerintah provinsi di dalam kota yang bisa digunakan untuk membangun rumah bagi orang miskin.

Kini setelah Anies dan Sandiaga dilantik dan mengejar realisasi dari janji politik mereka tentang rumah DP 0%, pembuktian janji mereka ini kemudian mengalami penyesuaian yang signifikan, terutama dari janji menyediakan rumah tapak senilai 350 juta rupiah menjadi ke format rusun berlantai tinggi. Tentunya ini adalah penyesuaian yang logis mengingat memang di dalam kota Jakarta sudah tidak ada lagi lahan yang memungkinkan pembangunan rumah tapak secara massal, apalagi jika ditujukan untuk pasar rumah murah. Tidak hanya itu, pembangunan rumah susun murah memang harus dilakukan dalam skala massal yang berarti dalam bentuk rusun berlantai tinggi untuk mengejar harga yang terjangkau dan bukannya rumah susun berlantai terbatas sebagaimana dalam model-model rusun hibah yang dikelola LSM.

Penting untuk mencatat bahwa juga terdapat perbedaan signifikan antara rusun yang dibangun di era Ahok dengan era Anies, yaitu rusunawa yang dibangun Ahok sebagian besar menggunakan dana kontribusi (bukan CSR) pihak swasta yang kemudian dikelola oleh pemerintah, sementara rusunami DP 0% yang baru saja diresmikan proses pembangunan awalnya oleh Anies menggandeng investor swasta. Hal ini akan memiliki banyak konsekuensi, di antaranya pada besaran iuran pemeliharaan lingkungan. Mengacu pada pembangunan rusunami yang dikelola oleh swasta di Jakarta yang sudah berlangsung, seperti di Kalibata atau Green Pramuka, maka besaran IPL akan menjadi masalah yang cukup signifikan. Di saat hal seperti ini kemudian menjadi masalah, apakah coretan maupun komentar kritis dari aktivis urban akan kembali nyaring terdengar seperti sebelumnya?

https://indonesiana.tempo.co/…/dapur-di-depan-dan-kakus-tan…

Sumber : Status Facebook Henky Widjaja

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed