by

Kegagalan Ex Tim Mawar

Menurut Tempo, salah satu mantan anggota Tim Mawar, Fauka Noor Farid (pensiun dini,pangkat Letkol) ditengarai berada di belakang aksi demonstrasi di sekitar Bawaslu di Thamrin pada 21-22 Mei 2019 yang berujung rusuh. Fauka adalah anak buah Prabowo Subianto di Kopassus. Ia juga ex anggota Tim Mawar yang terlibat penculikan aktivis 1998.

Setelah penulis pelajari dan kordinasi dengan seorang senior mantan Pasukan elit tersebut tentang back ground Fauka. Penulis menilai bahwa kerusuhan yang terjadi tidak di setting dalam format operasi klandestin intelijen yang standard. Dalam operasi penggalangan cipta kondisi besar yang direncanakan dengan benar, maka tidak ada kompromi bagi para support agent dan bahkan handler (Fauka?) apabila gagal, sudah pasti akan dihabisi. 

Teori cut out yang dipangkas ini untuk mengamankan upaya penjejakan dari counter intelligence agar tidak mencapai principle agent (penyandang dana dan perencana strategis). Pembunuhan Presiden JF Kennedy tetap menjadi misteri, setelah para cut out dipangkas berjenjang. Ini prinsip ops clandestine dalam operasi conditioning pada high level.

Terlihat perencanaan terbaca
agak kasar, karena Fauka latar belakangnya sbg Parako, titik berat ops Komando Tempur, bisa berdiri sendiri. Kini ada yang menjadi masalah dan kurang diperhatikan pengaruhnya. Disayangkan sebuah opsi besar cipkon sebuah pilpres memainkan kartu yang kurang pas. Menurut penulis, sedikit banyak ini bisa menyangkut citra Kopassus sebagai pasukan elit kebanggaan kita bersama. Pelaksana adalah mantan anggota Passus , dimana beverapa waktu lalu Menhan AS Patrick Shanahan meminta ke Menhan RI, Ryamizard agar US Special Forces dapat kembali berlatih dengan satuan Kopassus.

Perlu diketahui bahwa intelijen negara lain terus memonitor keterkaitan para relawan ex militer di kubu 02, khususnya yg ex Passus, untuk melihat realitas kemampuan. Jadi sebenarnya ulah kerusuhan itu bukan bagian dari Tim Mawar, tapi ulah perorangan yg kebetulan ex Tim Mawar…

Ini bukan bagian ops intel, tapi sekedar asal terciptanya rusuh saja dengan memainkan preman2 pasar yg tidak terlatih, dan tidak imbang dengan tujuan besarnya political pressure. Karena itu, mereka relatif mudah dihabisi. Counter yang dihadapinya berat , yaitu sistem keamanan, pertahanan, intelijen, hukum berupa operasi gabungan skala besar antara TNI dengan Polri, juga dengan institusi intelijen dari BIN dan Bais TNI. 

Sebenarnya pada tanggal 13 Mei 2019, sblm kerusuhan terjadi, penulis sdh memberikan signal dgn gambar mawar (link : http://ramalanintelijen.net/kabais-akan-menangkap-prabowo-…/). 

Juga penulis menyarankan kepada Prabowo http://ramalanintelijen.net/aksi-kubu-prabowo-22-mei-poten…/

Ini link ttg keterlibatan Fauka: 

https://nasional.tempo.co/…/eks-anggota-tim-mawar-diduga-di…

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed