by

Keadilan Sejati

Teman saya itu kemudian berkata, dia telah salah dalam memahami Sang Pencipta. Hubungan yang digambarkannya bagai Doraemon dan Nobita. Nobita yang selalu meminta, dan Doraemon yang punya semuanya untuk mewujudkan keinginan Nobita. Akankah Nobita menyayangi Doraemon jika Doraemon tak punya kantong ajaib pengabul segala permintaan?

Teman saya bercerita dia merasa malu sekaligus tercerahkan. Dia teringat juga daftar permohonan yang panjang yang telah disiapkannya. Beberapa memang bukan untuk dirinya sendiri, tetapi tetap saja permohonan egois. Yang hanya menguntungkan satu pihak, namun merugikan yang lain.

Kita hidup tak lepas dari yang lain, katanya. Bagaimana bisa Yang Maha Adil mewujudkan pintamu jika itu menyakiti yang lain. Kita berkata kita diperlakukan tak adil. Tak adil menurut siapa? Bisa jadi kita telah semena-mena.

Keadilan sejati tidak menuntut kemenangan mutlak seperti konsep ‘mereka binasa dan kita berkuasa’. Juga bila yang kita tuntut binasa itu hanya berupa pemikiran, pemahaman ataupun keyakinan. Keadilan memberi ruang untuk semuanya berbahagia.

Saya manggut-manggut, seperti biasa jina saya setuju pencerahannya. Dan sejak itu saya mulai tidak mempercayai mereka yang mengumbar kutukan dan doa buruk bagi yang lain. Mereka tak paham…..
Mereka bahkan tidak paham jika mereka tak paham.

Have a good day….

 

Sumber; status facebook vika klaretha

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed