by

Ke Pasar VS Ke Masjid

Ada sedikit kemiripan dengan kasus pemuda Ashabul Kahfi sebagaimana dimuat dalam Al-Quran.

فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَٰذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنْظُرْ أَيُّهَا أَزْكَىٰ طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا

Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun. (QS. Al-Kahfi : 19)

1. Jangan ramai-ramai belanja sekeluarga. Ini bukan family shopping, bukan jalan-jalan, bukan cuci mata. Cukup satu orang saja yang ke pasar.

فابعثوا أحدكم

2. Pilih makanan yang paling penting saja, jangan borong apalagi panic buying. Kita hanya butuh kalori sekedar sekepal nasi dan sebutir telor ceplok/rebus.

فلينظر أيها أزكى طعاما

3. Jangan makan di pasar, mal, resto atau di tempat umum. Makanannya dibungkus yang bersih dan dibawa pulang untuk persediaan orang serumah.

فليأتكم برزق منه

4. Nggak usah pamer-pamer ke pasar, apalagi selfi-selfi. Biar tidak mencolok dan mengesankan aman dan boleh.

Sehingga tidak merangsang orang untuk ramai-ramai ikutan ke pasar. Diam-diam aja biar jangan ada yang tahu.

وليتلطف ولا يشعرن بكم أحدا

Kalau perlu sampai virus coronanya pun tidak tahu Anda menyusup masuk pasar.

CATATAN

1. Ini jelas bukan tafsir Al-Quran, cuma kebetulan saja ada kemiripan dengan kasus ashabul kahfi yang lockdown di dalam gua selama 300 tahun ditambah 9 tahun.

2. Pelajarannya yang penting dicatat bahwa untuk urusan makan dan menyambung hidup, bahkan pemuda Ashabul Kahfi pun tetap butuh makan. Dan mereka mengutus satu orang ke pasar cari makanan.

Semoga kita semua dilindungi Allh SWT. Amin

Sumber : Status Facebook Ahmad Sarwat Lc MA

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed