by

Kamu Itu Kafir, Sayang…

Jadi, apakah shalat bisa mencegah orang untuk mencuri ? Seharusnya bisa, jika shalatnya bukan sekedar ritual atau kewajiban tetapi lebih bernilai spiritual, berkomunikasi dengan Tuhan.

Ini yang banyak terjadi salah memahami arti shalat sehingga ke depannya salah semuanya. Seolah-olah Tuhan butuh shalatnya manusia sehingga dibilang shalat itu “menggugurkan” kewajiban. Yang butuh shalat itu manusianya sendiri, supaya ia tetap berada pada kebaikan.

Perlu diketahui, iblis shalat kepada Tuhan 60 ribu tahun lamanya tapi itu malah menjadikannya mahluk yang sombong, merasa paling beriman. Jadi jangan pernah sok2an debat tauhid dengan iblis, karena pada masanya, dialah rajanya..

Tetapi iblis menjadi kafir atau ingkar, karena ketika Tuhan menyuruhnya tunduk kepada Nabi Adam as, ia menolak. “Enak aje, Adam itu siape ?? Gua lebih dulu ada daripada die. Gua adalah kesayangan Tuhan karena ibadah gue kuat. Lha, Adam baru muncul – mana dari tanah lagi – trus gua yang terbuat dari api harus tunduk ma die ? Makdikipeee.. “

Maaf, itu dialog imajiner. Bukan berarti iblis itu asalnya dari betawi karena ngomong lu gue..

Nabi Muhammad Saw saja pernah berkata kepada para sahabatnya, “Janganlah kalian menjadi kafir sepeninggalku nanti..” Dan sejarah membuktikan, bahwa banyak dari para sahabat saling membunuh satu sama lain karena kekuasaan. Berarti mereka ingkar kepada wasiat Nabi sepeninggalnya.

Hanya, politik kekuasaan sepeninggal Nabi berperan besar dalam penentuan label “kafir” ini. Stigma kafir sejak zaman dulu mirip stigma PKI, ditudingkan kepada mereka yang tidak sejalan dengan penudingnya. Dan – dulu itu – akibatnya fatal, bisa dipenggal kepalanya..

Lalu kenapa konsep kafir sekarang banyak ditudingkan kepada yang non musim ?

Ini sebenarnya dampak dari politik kekuasaan masa lampau. Dibangkitkannya kebanggaan beragama sebanding dengan dilemahkannya akal. Sehingga mudah mengarahkan orang-orang dengan doktrin untuk melanggengkan kekuasaan…

Kalau bahasa kerennya, “orang bodoh yang dibungkus baju agama” sehingga mereka menganggap bahwa perbuatan mereka selalu benar. Dan hasilnya, sungguh mengerikan. Mereka menjadi ingkar dengan petunjuk tapi tidak menyadarinya. Membunuh seseorang dengan pemahaman “darahnya halal”.

Ucapan Ahok supaya muslim yang masih korupsi mending tidak usah shalat sebenarnya adalah bentuk kasih sayangnya dia. Ia sekedar mengingatkan supaya yang muslim jangan menjadi kafir.. Dan itu bukan karena ia mengada-ada, karena – jika melihat masa kecilnya – Ahok menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga angkatnya yang muslim.

Dan lebih keras lagi, Ahok mengingatkan supaya jangan jadi munafik. Shalat jalan, korupsinya juga kencang…

Pada dasarnya, jarang ada manusia biasa yang tidak kafir atau ingkar. Karena kehidupan duniawi membuat manusia banyak yang ingkar dalam menjalankan petunjuk kebaikan..

Seperti saya sekarang selalu mengajak minum kopi kepada semua orang. Bagi penikmat teh, ia akan berlindung dari kekafiran karena takut ingkar dari agama teh, sesudah mencicipi kopi sececap..

Mungkin habis mencicipi kopi, peminum teh langsung syahadat lagi..

(www.dennysiregar.com)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed