by

Kami Tidak Takut

 
Mereka berkata “Jangan menggeneralisasi. Ini bukan salah islam. Ini aksi rekayasa untuk memojokkan umat Islam!”. Sini saya jawab dengkulmu bung. Ketika kami mengutuk para ISLAM RADIKAL, itu adalah langkah kami untuk membela Islam yang hakiki. Itulah mengapa kami menggunakan istilah “Radikalis” untuk membedakan umat Islam dengan para OKNUM ini.
 
Sementara kalian yang berkata “Rekayasa! Stop memojokkan umat Islam”, harusnya kalianlah yang dikutuk sebagai PENISTA ISLAM karena memasukkan para radikalis barbar berideologi horror itu ke dalam barisan umat islam. Berhentilah menyembunyikan OKNUM wahai dengkul, atau jangan-jangan kalian adalah oknum itu sendiri yang menjadi bunglon di tengah umat. 
 
Di saat aksi barbar kalian terekspos, kalian berkamuflase dan menggiring opini seakan umat Islam yang besar ini yang sedang dipojokkan. Katakan kepada para tengik ini: TIDAK! yang kami cari itu kalian para oknum, para takfiri, para radikalis, bukan umat Islam. Keluarlah dari barisan. Jantanlah dan tunjukkan batang hidungmu! 
 
Berhentilah bersembunyi dengan tema murahan “pengalihan isu”. Tak ada pengalihan isu, karena jauh sebelum Jokowi terpilih pun ancaman bom para radikalis yang menargetkan para aparat negara “Thoghut” sudah merajalela. Kami tak perlu mengalihkan isu apapun, yang perlu mengalihkan isu adalah kalian untuk melindungi kawan-kawan beracun kalian yang satu visi dalam menyerang pemerintah dan aparatur negara.
 
Mengutuk para radikalis bukanlah mengutuk islam. Mengutuk para radikalis justru adalah langkah nyata menyelamatkan islam. Katakan sekali lagi #KamiTidakTakut dengan bom kalian, sebagaimana #KamiTidakTakut dicerca karena mengutuk kalian.
 
(Sumber: Facebook Muhammad Zain Oul Muttaqin)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed