by

KAMI? Loe Aja Kalik, Gue Kagak!

Tapi okelah, kita libat tingkah polah para pensiunan yang gak bisa tertampung di kekuasaan sekarang. Mereka bagai remahan kerupuk sisa 17-san, mau punya arti. Tapi kerjanya cuma gelantungan. Gelantungan di isu PKI. Gelantungan di isu khilafah. Gelantungan di isu investasi China. Gelantungan di isu krisis ekonomi, yang seluruh dunia juga kena imbasnya.
Kenapa pensiunan kurang kerjaan itu membentuk gerakan sekarang?
Begini. Indonesia, seperti juga negara-negara di seluruh dunia sedang mengalami krisis. Ekonomi kita turun, meski gak parah. Kesehatan juga masih belum normal. Kondisi begini membuat orang resah. Nah, di atas keresahan itulah mereka berselancar.
Harapannya, mereka bisa mengkapitalisasi keresahan publik menjadi gelombang politik. Lalu berharap publik beringas. Lalu bermimpi terjadi kasus kayak 1998. Dan Presiden Jokowi rontok.
Yang gak mereka hitung, dulu Soeharto dikenal sebagai raja korup. Anak cucu dan lingkarannya bergelimang kemewahan. Sementara hak-hak rakyat ditindas. Beda jauh sama Jokowi.
Buka mata deh. Sudah berapa lama ketika lebaran harga-harga stabil? Mungkin 8 tahun belakangan ini emak-emak gak teriak lagi harga naik. Sudah berapa masif jalan dibangun. Di Jakarta saja, MRT sudah beroperasi. Sesuatu yang dulunya cuma mimpi. Sebentar lagi akan ada LRT.
Di daerah juga sama. Trans Sumatera sudah membentang. Jalan di Papua mulai mulus sampai ke pelosok. Demikian juga di daerah lain. Orang miskin berkurang terus jumlahnya. Gini rasio, atau kesenjangan masyarakat, turun. Meskipun akibat pendemi ini bisa jadi naik sedikit.
Tapi pembangunan 6 tahun belakangan ini jauh lebih masif dibanding Presiden periode lalu.
Nah, jadi KAMI mau menyelamatkan Insoneaia dari apa?
Dari krisis?
Kalau menyelamatkan dari krisis, caranya bukan malah bikin huru hara. Tapi saling menguatkan. Saling memberi dorongan setiap segmen populasi. Krisis hanya bisa ditangani kalau bersatu.
Sementara kalau teriak-teriak pemakzulan, itu bukan menyelamatkan dari krisis. Justru menunggangi krisis untuk menciptakan krisis lebih besar.
Gaya seperti ini mirip burung bangkai. Burung bangkai akan senang melihat mangsanya sekarat. Ia menunggu kematian mangsanya untuk bisa disantap.
Begitupun KAMI. Mereka menunggangi krisis untuk kepentingan politiknya. Harapannya agar krisisnya berlanjut. Atau tercipta gelombang krisis yang semakin besar. Dan mereka memgeruk manfaat politik dari sana.
Jadi bagaimana memyelamatkan Indonesia? Kita harus menyelamatkan bangsa ini dari gerombolan aki-aki yang hanya bisa hidup dari suasana rusuh.
Singkatnya, kalau mau selamatkan bangsa ini, Indonesia harus diselamatkan dari KAMI. Harus diselamatkan sari rombongan aki-aki pensiunan yang halu.
“KAMI? Lu aja kale. Gue gak!,” ujar Abu Kumkum.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed