by

Kalian Memuakkan

Oleh: dr Faisal (muslim, tinggal di London)
 
Meski heran dan tidak habis pikir mengamati sikap kalian, tetapi waktu tetap berjalan dan langkah harus terayun ke depan.
 
Kalian gemar berslogan, tentang BELA ISLAM, ada aksi satu, aksi dua, dan rencana aksi tiga.
 
Jujur, saya muak mendengar tema yang kalian lemparkan kepada masyarakat Indonesia. Melempar tema yang kalian yakini bisa membangkitkan amarah dari bangsa yang peramah ini.
 
Menjadikan Pak Ahok sebagai tersangka, sudah kalian capai. Menjadi lucu, jika capaian ini pun tidak membuat kalian puas.
 
Kalian masih punya angan-angan untuk memaksakan kehendak, menjadikan Pak Ahok terdakwa, lalu masuk penjara. 
 
Kemudian membukakan lebar-lebar pintu gerbang kekuasaan kepada pesaing Pak Ahok, yang seratus persen saya meragukan komitmennya dalam memberantas korupsi.
 
Ketidakpercayaan ini bukan tidak beralasan, saya bukan orang yang terlalu bodoh untuk pesimis tanpa sebab.
 
Rasanya untuk menangis pun, air mata ini seperti menolak, jika ditujukan untuk menyesali sikap kalian. Air mata sudah deras mengalir ketika berbagai bencana alam menerjang kita. Air mata lelah tertumpah ketika dengan sadis nyawa melayang sia-sia, terbunuh ditempat ibadah, dan pembunuhnya bangga karena merasa sudah membela agama.
 
 
Dan kalian diam seribu bahasa, karena energi kalian telah habis terpakai untuk menumbangkan seorang Pak Ahok. Atau memang nurani kalian sudah mengeras, sehingga tak sanggup lagi memisahkan ke mana prioritas mesti ditempatkan.
 
Saya berbeda agama dengan Pak Ahok, jika agama yang kalian maksud adalah identitas dalam KTP. Tapi saya merasa seagama dengan Pak Ahok, jika tujuan menegakkan kebenaran yang ingin sama diraih.
 
Jika hari ini saya membela Pak Ahok, itu memang karena beliau patut dibela.
 
Beliau tidak menistakan agama yang saya anut, jadi beliau tidak boleh masuk penjara hanya karena naifnya cara kalian menafsirkan ayat.
 
Kalian tidak jujur bila bertopeng BELA ISLAM. Sebenarnya kalian sedang tersinggung karena Pak Ahok bicara ada pihak yang berbohong dengan menggunakan Surat Al-Maidah ayat 51. Dan biasanya pihak yang dimaksud adalah golongan kalian.
 
Kalian bicara BELA ISLAM, tentunya pedoman yang harus diteladani adalah sifat Rasul Muhammad saw. yang pemaaf dan selalu menahan amarah.
 
Kalian bicara BELA ISLAM, tetapi kalian ngotot ingin pasal KUHP yang tidak Islami diterapkan untuk memenjarakan seseorang.
 
Saya ingin bertanya, apakah Islam mengenal PENJARA?
 
Jadi kalian bagai mata uang dengan dua sisi. Kalian tidak menghormati konstitusi manakala menolak seorang Warga Negara Indonesia untuk menjadi pemimpin di negeri ini.
 
Pada saat yang bersamaan, kalian membutuhkan konstitusi tersebut untuk memuaskan hawa nafsu kalian untuk memenjarakan orang yang tidak bersalah.
 
Kebenaran memang akan menemukan jalannya sendiri, tapi saya tidak akan berdiam diri. Bersama pencinta kebenaran lainnya, saya akan melawan ketidakadilan yang hendak kalian pertontonkan.
 
TIDAK ADA PENISTA AGAMA, TIDAK ADA PEMBELA AGAMA, SEMUA DEMI KEPENTINGAN POLITIK.
 
DAN JAKARTA MEMBUTUHKAN POLITISI YANG BERSIH, TRANSPARAN DAN PROFESIONAL. 
 
(Sumber: FB Nini Hamid)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed