by

Kafir Teriak Kafir

Oleh: Denny Siregar
 

“Janganlah kalian kembali kafir sepeninggalku dengan saling memerangi antara kalian..”

Perkataan Nabi Muhammd Saw ini ditujukan kepada sahabat-sahabatnya. Dan secara akal, jelas bahwa sahabat2 Nabi itu agamanya Islam semua.

Hadis ini dulu menyentakku dalam pencarian definisi kafir. Kafir itu berasal dari kata kufur atau ingkar. Di dalam Islam pengertiannya diletakkan pada ingkar kepada Tuhan dan Rasul-Nya.

Maka sontak kata kafir yang selama ini dinisbatkan kepada non muslim, mulai mengalami re-definisi bahwa itu lebih berhubungan dengan “sifat”. Sifat-sifat buruk yang berhubungan dengan kejahatan besar yang menyelisihi aturan Tuhan dan Rasul-Nya.

Kata kafir bertolak belakang dengan kata muslim. Muslim berarti berserah diri kepada Tuhan. Dan berserah diri berarti mengikuti petunjuk2 Tuhan melalui Rasul-Nya. Petunjuk itu jelas petunjuk kebaikan karena Tuhan adalah sumber kebaikan. Ketika kebaikan hilang, maka yang ada adalah kejahatan karena ingkar pada kebaikan atau kafir.

Jadi, ketika seseorang itu korupsi misalnya, apakah dia seorang muslim atau kafir ?

Nah, pemaksaan pandangan bahwa ketika seorang yang beragama Islam itu pastilah seorang muslim, jelas ada apa-nya bukan apa ada-nya.

Islam berarti “damai, selamat, penyerahan total kepada Tuhan, bersih dan suci”. Untuk bisa seperti itu, maka dikeluarkan-lah petunjuk2 supaya tidak kacau ( agama = tidak kacau ).

Mereka yang mengikuti petunjuk2 Tuhan melalui Nabi Muhammad Saw disebut sebagai muslim. Ketika mereka – meski secara lahir berpegangan pada petunjuk Nabi – tetapi sifatnya bertentangan atau ingkar, maka layak-lah ia disebut kafir. Agama hanya bajunya saja, sedangkan sifatnya sejatinya bertentangan.

Jadi, jangan sembarangan melempar kata kafir kepada mereka yang tidak se-agama denganmu. Kamu, ya kamu yang sedang ngelap iler… Juga aku dan mayoritas mereka yang “mengaku” mengikuti petunjuk Nabi Muhammad Saw sangat mungkin kafir, karena tidak menyebarkan kedamaian, keselamatan apalagi total menyerahkan diri kepada Tuhan. Wong di senggol dikit aja, tereakannya kayak ngundang sekelurahan.

Mau bersembunyi dalam baju Islam, kafir ya kafir ajah dan Tuhan selalu membuka aib para peng-klaim itu.

Jadi inget lagu Iwan Fals, “Kafir teriak kafir, sembunyi balik supir.. Pengecut lari sambil melipir…”

Seruput kopi dulu, sob… Ahhhh..

 

(Sumber: Facebook Denny S)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed