by

Jonru Ginting dan Cuitan yang Kontroversial

Mengapa dengki? Dengki tidak perlu ada sebab, karena dengki adalah dengki. Tidak suka melihat orang beruntung atau punya kelebihan dari dirinya.

“Kenapa bukan gue, sih, yang diundang ke Istana? Kenapa bukan, gue, yang dekat dengan Presiden?” Itu yang ada di benaknya.

Diluar itu, Jonru Ginting memang punya “catatan” kecewa terhadap Jokowi.

Konon, pada awal masuk Jakarta, kemudian ikut kontestasi Pilpres di periode pertama, Jonru menunjukkan dukungan melalui tulisan-tulisannya.

Sampai pada pilpres usai, Jokowi keluar sebagai pemenang, Jokowi tak sekalipun melirik apalagi menyapa Jonru. Jonru pun kecewa, merasa dukungannya tak dihargai.

Kalau itu alasan Lo kecewa pada Jokowi, ada ribuan orang melakukan hal serupa akan kecewa. Nyatanya yang ribuan itu mendukung secara sukarela tanpa mengharap apa-apa. Ikhlas demi masa depan bangsa.

Kalau demikian adanya, kebencian Jonru semata-mata karena kecewa yang dilandasi dengki.

Dia marah (benci, tidak suka) karena iri yang amat sangat kepada keberuntungan orang lain.

Perkataan kasarnya yang ditujukan kepada para artis itu timbul karena dengki saja.

Apakah dengki itu? Seseorang merasa tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain dan merasa bahagia kalau orang lain mendapat musibah.

Atau setidaknya, ia menginginkan nikmat yang ada pada orang lain tersebut hilang. Ini dengki yang diharamkan, karena termasuk ke dalami penyakit hati.

Seorang pendengki hidupnya tidak akan mulia di dunia. Malaikat pun akan muak kepadanya. Jika kelak mati, ia akan mendapatkan kedudukan teramat hina di hadapan Allah.

Demikian pula di Yaumul Hisab neraka jahanam pun siap menerkamnya.

Sumber : Status Facebook Abdul Madjid

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed