by

Janji Kita Itu Shirathal Mustaqiem

Satu hari ketemu dan ngobrol2, bareng juga yang lain. Madul pula. ‘Pak itu’ katanya, ‘pesan terjemahan Al Quran tapi dibatalkan’. Sepihak juga. Yang beliau sebut pak ‘Itu’, sudah masuk jajaran ‘bos’.
Padahal kitabnya sudah dibawa. Kok batal tiba2. Katanya, kata si bos, istrinya sudah punya . . .
Apa ndak ngênês si bapak penjual kitab tadi. Sudah terbayang untungnya, tapi gagal diraih tangan. Lebih parah lagi kalau si bapak sudah terlanjur keluar modal buat kulakan.
Sebenarnya ndak seberapa rupiahnya bagi si Bos. Tapi bagi si Bapak bisa ‘perpanjang napas dan umur’, karena untungnya mungkin setara dengsn harga beras satu dua kilo . . .
Karena nurut saya juga ndak seberapa, sekalian bisa buat koleksi, akhirnya saya yang beli . . .
Apa pesan moral dari kedua cerita diatas ?
Kedua calon pembeli itu, yang batalkan PO, Purchase Order, meski cuma lisan, ndak tau diri. Ndak ngerti harga diri, tepatnya. Mungkin ndak pernah dengar atau lupa pepatah, ‘Ajining diri soko lathi’.
Kata orang2, mulutnya ndak bisa dipegang. Kata arek Suroboyo, ‘Cangkêm e gak kênèk dicêkêl . . .’
Saya ingat ucapan ‘guyon’ seorang ‘Kaji Nyentrik’, yang tiap sore selalu jalan2 lewat depan rumah Buyut saya. Di daeran Undaan Surabaya.
“Sing jênêngè, yang disebut Shirothol Mustaqim, iku ya cangkêm, mulut kita ini,” kata pak Kaji. Dan selalu di-ulang cerita oleh Ibu. Makanya saya sampek apal.
Shirathal Mustaqim itu, sebuah ‘frase’ dalam.surat Al Faatihah, yang secara harfiah punya arti ‘Jalan yang Lurus’. Oleh sebagian orang Jawa Islam tradisional, dibayangkan sebagai sebuah jembatan, titian, menuju gerbang sorga. Konon lebih halus dari sehelai rambut dibelah jadi tujuh . . .
Tentu saja sangat susah melewatinya.
Jadi nurut almarhum pak Kaji tadi, orang yang ‘cangkêm e gak iso dicêkêl’, gampang ingkar janji, tentu akan kesulitan meniti ‘titian rambut dibelah tujuh’ tadi.
Jadi percuma saja klaim punya kunci sorga. Atau nuntun orang ke sorga. Wong jalan meniti sendiri saja susah kok !
Tabek . . .
Sumber : Status Facebook Harun Iskandar

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed