by

Jangan Suriahkan Indonesia

2. Beliau menyampaikan bahwa kasus bendera di Indonesia jangan terus dibesar-besarkan. Karena jelas itu bendera Hizbut Tahrir. Lalu bagaimana klaim sebagian simpatisan Hizbut Tahrir yang ingin memperbesar dan mengobarkan masalah bendera dgn alasan bahwa kalau orang HT membawa Al Qur’an, lalu apakah bisa dikatakan itu Al Qur’an Hizbut Tahrir?

Tentu klaim simpatisan Hizbut Tahrir tersebut berangkat dari nalar yg absurd dan fallacy (penyesatan dalam logika).

Jelas Al Quran telah disepakati oleh seluruh umat Islam dari berbagai penjuru mazhab, siapapun yg pegang, ya akan tetap dianggap Alquran umat Islam. Sedang masalah bendera penuh perbedaan; baik warna, tulisan dan praktek di negara muslim beragam (bendera Indonesia beda dgn Malaysia, Suriah, Iraq, Iran, Arab Saudi dll), belum lagi dalam kajian takhrij hadis. Dengan demikian, klaim bahwa itu bendera umat Islam adalah naif, absurd, atau mungkin juga ada udang di balik batu?

Saat turun seminar ada yg mewawancarai, di antara yg beliau sampaikan, Banser dan Ansor jumlahnya terbesar di seluruh Indonesia dibanding ormas sejenis. Jangan terus uji kesabarannya, kalau mau demo mereka pasti bisa lebih massif, tapi kita kan gak ingin itu terjadi. Mari rawat NKRI yg merupakan hasil ijtihad para ulama.

Salam damai di hari Jum’at

Sumber : Status Facebook Satiman Rizquna

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed