by

Jangan Permalukan Agamamu

Berita-berita di bawah ini sebenarnya cukup memilukan. Sebagai seorang muslim, sedih rasanya jika ritual ibadah menjadi media penyebaran covid-19. Ada yang tertular saat shalat berjama’ah, ada yang tertular karena ikut ijtima di Gowa dan kemudian menulari saudara, ada juga yang sudah positif covid-19, tapi nekat shalat tarawih. Pembaca bisa membuka link-link berita berikut:

https://jateng.idntimes.com/…/salat-berjemaah-di-masjid-war…

https://m.detik.com/…/7-peserta-ijtima-gowa-dari-sragen-din…

https://www.google.com/…/enam-peserta-ijtima-ulama-gowa-asa…

https://www.google.com/…/12-peserta-ijtima-ulama-gowa-di-ba…

https://www.google.com/…/satu-per-satu-anggota-keluarga-pes…

https://m.detik.com/…/36-peserta-ijtima-gowa-asal-jateng-po…

https://www.google.com/…/rahasiakan-tes-swab-pasien-positif…

https://makassar.antaranews.com/…/hasil-rapid-test–tiga-ja…

https://www.google.com/…/nekat-salat-berjamaah-di-masjid-la…

https://www.google.com/…/3-jamaah-positif-covid-19-masjid-d…

Saya yakin dengan banyaknya orang yang tertular covid-19 setelah shalat berjamaah dan ikut ijtima’, makin banyak orang yang mencemooh ritual ibadah agama Islam. Seolah-olah agama Islam mengajarkan ummatnya untuk tidak patuh kepada pemerintah, seolah-olah agama Islam mengajarkan untuk egois dan tidak peduli dengan kemanusiaan. Seolah ummat Islam tidak bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk mencegah penularan covid-19.

Agama Islam tidak seperti itu. Islam mengajarkan ummatnya untuk menjaga nyawa. Islam mengajarkan ummatnya untuk peduli dengan kemanusiaan. Islam juga tidak memberatkan ummatnya. Ketika di tengah kondisi dharurat, hal-hal yang diharamkan menjadi diperbolehkan. Shalat jum’at yang hukumnya wajib boleh diganti shalat dzuhur. Shalat tarawih dan shalat id pun boleh ditinggalkan.

Memang hanya ummat-nya yang lebay. Merasa imannya paling kuat sampai mengatakan tidak takut covid-19, dengan argumen hanya takut kepada Allah. Merasa tidak menjadi muslim yang baik jika tidak shalat jum’at dan tarawih di masjid, meskipun pandemi covid-19. Merasa berdosa besar jika sampai meninggalkan jama’ah di masjid.

Saya mengajak kepada seluruh ummat Islam untuk menjaga kehormatan dan kewibawaan Islam. Mari kita buktikan bahwa Islam peduli dengan kemanusiaan, bahwa Islam mengajarkan ummatnya untuk patuh kepada ulil amri, bahwa Islam apresiasif terhasap upaya pemerintah dalam mencegah penularan covid-19.

Jangan lagi ada berita orang tertular covid-19 karena shalat berjamaah di masjid. Jangan sampai ada berita orang poisitif covid-19 nekat shalat berjamaah di masjid. Jangan sampai masjid dianggap sebagai tempat penularan covid-19 !

 

(Sumber: Facebook Saefudin Achmad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed