by

Jakarta 2012 dan 2017

Pangkas 25% anggaran

Aksi Ahok yang cukup mengejutkan bawahannya adalah soal anggaran. Dalam rapat penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Ahok meminta semua anggaran proyek dipangkas 25%. Pemangkasan anggaran di seluruh Satuan Kerja Pemerintahan Daerah lebih efisien. Dana hasil pemotongan itu kemudian bisa dialihkan pada program pelayanan masyarakat seperti kesehatan, pendidikan dan usaha kecil menengah.

http://lipsus.kontan.co.id/v2/jokowi/read/114/

Saya jadi teringat kata gubernur terdahulu, man jadda wajada. Dan mereka berhasil. Entah bagaimana detilnya saya tidak tahu, tapi tidak dimasukkannya program mereka dalam APBDP 2012 ternyata tidak menjadi halangan untuk mewujudkan program mereka sesegera mungkin.

#Jakarta_Oktober_2017

Masih terlalu dini untuk menilai, masih banyak waktu untuk mengejar ketertinggalan. Tapi penting melihat bagaimana seseorang melangkah di awal karena itu bisa menjadi indikasi bagaimana langkah selanjutnya dilakukan. Apalagi Bapeda DKI sudah memberikan saran bahwa ada beberapa program yang mirip2 bisa tetap dilaksanakan.

Hal ini memunculkan keyakinan dalam diri saya walaupun ada anggota DPRD yang tidak menyetujui usulan Bapeda, tapi Anies Sandi pasti bisa mencari jalan keluar. Toh dulu Jokowi Ahok bisa “bermanuver” untuk realisasi KJP dan KJS.

“Saya yakin bisa” cetus saya dalam hati.

Sementara itu, beberapa hari terakhir, saya melihat headline media ramai oleh berita sayembara sepatu pantofel untuk Sandi dan revolusi putih yang tengah digagas Hashim Gerindra untuk bisa dijalankan oleh pemprov DKI. Dan gub-wagub terlihat sangat positif atas kedua hal di atas.

Entah bagaimana, tiba-tiba saya seolah bisa mendengar tawa puas warga provinsi sebelah…

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed