by

Istana Terbuka Seperti Jaman Gus Dur, Kenapa Jokowi Dituduh Anti Islam?

Di tahun 2017, setidaknya ada 9 komunikasi dengan kelompok Islam di istana negara. Pertama menjamu Pengurus Muhammadiyah (13 Februari), menerima kunjungan Raja Salman Arab Saudi (1 Maret), bersilaturrahmi dengan pimpinan PB Al Wasliyah (4 april), bertemu tokoh dan ulama jelang pilkada DKI (17 April), Bertemu ulama GNPF MUI (25 Juni), bertemu 9 ulama panitian Halaqah Nasional (13 Juli), berkomunikasi dengan Ulama se Kalbar (27 Juli), menggelar Dzikir kebangsaan 1000 Ulama (1 Agustus), dan menemui 40 kyai dan ulama jateng (13 September).

Lantas di tahun ini setidaknya Presiden sudah bertemu setidaknya 7 kelompok maupun individu ulama baik daerah, nasional maupun internasional. Bertemu ulama se Kepri (27 Februari), kemudian berdialog dengan 39 ulama Tabagsel (6 maret), bertatap muka dengan Ulama se Banten (22 Maret). Kemudian silaturrahim bersama 100 Ulama dan kyai se Jabar (3 April) diteruskan menerima Ulama dari Persaudaraan Alumni 212 (22 April), berdialog dengan  Imam Besar dan Grand Syeikh Al Azzhar Ahmad Muhammad Ath Thayeb (30 April) serta berjumpa Wapres Iran (1 Mei).

Data diatas Itu diluar kunjungan presiden ke pondok pesantren, membuka acara ormas Islam, sowan ke kyai di daerah, pertemuan dengan ulama setempat di penginapan presiden dan momentum lain. Tentu jumlahnya bila dicatat akan jauh lebih banyak. Dan satu hal yang hanya dilakukan di jaman Jokowi adalah pembagian sertifikat tanah wakaf gratis untuk tempat ibadah, pondok pesantren maupun yayasan Islam. Belum pernah ada di rejim sebelumnya.

Melihat fakta-fakta diatas, apakah tidak malu masih menyinggung soal keIslaman beliau? Masih menuduh ada sangkut pautnya dengan komunisme? Masih menganggap ada kriminalisasi ulama? Masih terbersit bahwa ada hidden agenda menyingkirkan Islam? Jika hati nurani anda saat membaca ini semua masih menyisakan itu semua, ambil wudlu untuk melakukan Sholat Taubat.

 

NYANG PENTING MESTI  DI INGAT

#2019BubarkanPKS,

#2019TenggelamkanPKS

#2019JanganPilihPKS

#2019BubarkanFPI,

#AwasBahayaLatenHTI

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed