by

Islam yang Merangkul Bukan Memukul

Sebagai kepala PLD, saya sering menerima permohonan izin dari media untuk mempublikasikan kisah Caca. Tetapi sejauh saya bisa melakukannya, saya sembunyikan Caca dari media. Kekhawatiran kami bukan karena Caca itu Kristen, tetapi karena ia seorang transgender. Kami tidak khawatir soal UIN-nya, kita sih sudah biasa dituduh kafir, Ingkar Allah Ingkar Nabi. Tetapi yang kami lebih ingin lindungi adalah kepentingan dan kelanjutan pendidikan Caca.

Tidak mudah bagi Tuli untuk bisa kuliah. Juga, tidak mudah bagi seorang Kristen untuk kuliah di UIN. Alhamdulillah, sebagai tuli pertama yang kuliah di UIN, dan mungkin hanya segelintir dari tuli yang sudah S1 di Indonesia, Caca lulus pada tahun 2018.

Kasus Caca, bagi saya, adalah contoh epik dari bagaimana kita memilih jenis Islam kita. Kristen, Tuli, Transgender, ditolak di sana sini, tetapi kita rangkul, kita lindungi, kita layani agar ia mencapai potensi penuhnya sebagai manusia. Kabar baiknya, bukan hanya PLD yang melakukannya; semua orang yang terlibat dalam proses ini, khususnya teman-teman Prodi Sosiologi yang mendidiknya 14 semester penuh, sangat membantu Caca.

Islam seperti ini yang kami pilih. Mau pilih yang lain? Terserah Lodeh!

Sumber : Status Facebook Arif Maftuhin

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed