by

Islam Instan Dan Kaku Berpotensi Menghancurkan Seni Dan Budaya

Mari kita kuak satu persatu kekonyolanya mereka dalam memahami realitas relasi indah antara budaya seni dan agama agar terhindar dari pemahaman peminum khomer agama ini.

Pertama : Kita akan mencoba mencermati isu strategiss viral yang muncul akhir ini yakni mereka menjustifikasi pemakaian” kebaya” adalah bentuk pemurtadan ! Wuih ini sangat sangat konyol! Mari kita analisa kekonyolanya ” kebaya apa yang salah? Bukankah sebuah pakaian yang menujujukan erostika keanggunan? kemudian dalan prespektif agama pandangan mana yang mengharamkan? Pendapat ulama mana yang memurtadzkan ? Sungguh penafsiran kerdil tak berbobot yang menggaungkan kebodohan hukum ini atas nama syareat.

Untuk masalah pakaian agama hanya berbicara tentang bagaimana menutupi aurat bukan jenis dan ragam pakaian, atau budaya mana pakaian itu dihasilkan jadi titik vokusnya hanya “tertutup tidaknya aurat” yang mengarah pada hukum halal haram untuk dipandang, bukan jenis maupun fashion model baik itu model lama atau baru pakaian dari bahan apapun karung goni plastik hitam, oskar, karper, kulit blangsng dan lain sebagai. Dari adat manapun jawa, sumatra, arab indonesia terserah yang penting aurat tertutup titik. Apalagi ada keharusan memaksa untuk berpakaian arab bisa jadi berabe nanti.

Maka jika ingin memakai cadar silahkan memakai jilbab silahkan itu urusan interpretasinu ! namun jangan coba coba menuduh pengguna pakaian budaya adalah bagian dari pemurtadan itu itu sok suci itu jika diteruskan menjadi sangat bahaya untuk keimana karena tuduhan kafir Kepada sesama bahkan membunuh kreatifitas budaya dan mematikan kearifan lokal. Rekatnya Agama dan budaya juga membangun hubungan sosial yang harmonis dan berdamai sehingga muncullah kesempurnaan beragama telah berbudaya.

Kedua : viral bentangan yang bertulis kebencian terhadap ” wayang kulit ” wayang kulit ada adalah hasil kreatifitas budaya indah hanya cara berfikir dungu dari orang yang tak pernah memahami keindahan seni dan mengerti sejarah perjuangan para wali songo dengan berbagai kasih sayang dan cara dakwah bijaknya sehingga mengislamkan tanah jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Apa pentingnya budaya? Budaya Islam (Arab: الثقافة الإسلامية; Inggris: Islamic Culture) adalah istilah yang banyak digunakan dalam akademi sekuler untuk mendeskripsikan praktik budaya orang Islam. Karena agama Islam muncul pada abad ke-6 di Arab, bentuk awal budaya Muslim kebanyakan merupakan budaya Arab. Dengan berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam, Muslim saling berhubungan dan berasimilasi dengan budaya. (wp). Dari diskrispsi menujukaan bahwa budaya itu penting untuk pengembangan Islam.

Yang tidak kita inginkan adalah pemahaman ekstrim keras yang tak mampu merefleksikan kelembutan dan kasih sayang nilai Islam itu sendiri dengan kecentangan keilmuan agama yang hanya berpatokan pada para ustadz viral mualaf viral dan meninggalkan pemahaman dari salafushalihin sehingga ilmunya patah tanpa sanad. Dengan keinginan instant mendapatkan surga lalu menghina dan mengkafirkan sesama.

Butuh waktu bertahun tahun memahami keindahan dan kesempurnaan Islam dari para Masyayih dari peaantren atau muwajah bersama mereka ditempat serta majlis talim dan dzikir dengan keberkahan yang meliputi kita.maka tidak cukup memahami Islam yang begitu besar dan sempurna ini dengan hanya liqo kilat dan nonton ustadz pujaan di google youtube tanpa sanadz yang jelas. Karena akan menhasilkan ilmu yang terpatah patah dan jihad yang beringas dan tak jelas.

Sekali lagi belajarlah kepada para alim Ulama yang mampu memahami makna Islam. Karena kehebatan Ulama kita tidak diragukan dan keilmuanya bisa dipertanggungjawabkan.

Sumber : Status Faacebook Abdulloh Faizin

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed