by

Islam, Bom Polrestabes Medan dan Logika

Ingin sekali saya melihat bagaimana raut muka seorang tokoh yang disebut oleh lembaga asing sebagai bagian dari jaringan terorisme itu, ingin melihat seprti apa air mukanya ketika dia melihat media memberitakan ledakan demi ledakan bom, khususnya yang terjadi tadi pagi di medan.

Mereka malah sibuk membahas istilah, terorisme, radikalisme, dan keberatan dengan istilah-istilah itu, interest dan kegelisahan mereka soal teknis bahasa melampui empati dan simpati mereka terhadap korban dan peristiwanya itu sendiri.

Jadi jangan bermimpi aksi teror dan radikalisme itu hilang, karena banyak pihak yang diam-diam senang dan menyuburkannya. Karena mereka anggap para pelaku teror itu melaksanakan fardu kifayah, kewajiban kolektif, yaitu membunuh orang kafir/ musyrik seperti kita, ia kita ini selain kelompoknya mereka anggap kafir/musyrik, kewajiban yang mereka rasa tidak dapat mereka lakukan sendiri, tapi ditunaikan oleh anak-anak ideologis mereka.

Itu realitanya.

Sumber : Status Facebook Ahmad Tsauri
 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed