by

InsightID dan Isu Wamena

paling menarik dari isu ini adalah InsightID tidak bermain dari satu sisi, pro atau kontra. tapi merkea bermain di dua kaki, dengan mengendalikan banyak akun sosial media mereka membuat konten dalam bahasa inggris dan indonesia yang saling pro kontra tentang papua.

akun yang mereka buat mengangkat isu Papua yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Akun-akun misterius yang mereka kendalikan terindikasi mencoba mengendalikan isu Papua di media sosial karena memposting dua hal berkebalikan, yakni konten mendukung kemerdekaan Papua Barat dan konten mendukung persatuan Indonesia.

mereka sedang mengadu-domba, bermain di dua kaki, membuat konten saling serang yang sebenarnya kesemua isunya dikendalikan oleh mereka sendiri. perdebatan-perdebatan palsu di dunia maya.

facebook mengumumkan InsightID mengeluarkan dana 300 ribu dolar AS (Rp4,2 miliar) untuk mendanai Iklan. jika dana iklan yang digelontorkan untuk isu Papua saja sedemikian besar, berapa dana yang mereka kelola termasuk untuk membayar content writer hingga biaya oprasional.

pertanyaanya siapa orang yang mendanai ketiga orang anak muda ini. darimana mereka mendapatkan dana sedemikian besar untuk membaut perang konten tentang Papua. lalu dimana media, tak satu TV pun terlihat memberitakan ini, tak ada reaksi berlebihan dari polisi/pemerintah serius mengejar 3 orang tukang adu domba ini, tidak pula ada stetment menarik dari aktivis tentang mereka.

semenjak facebook mengeluarkan rilisnya dan isu ini menghangat. ketiganya lenyap, akun sosial media termasuk linkdin mereka samarkan. mereka left dari grup chat angkatan, artikel tentang mereka di web universitas bakrie juga lenyap.

apakah motif ketiganya idologis atau ekonomi? tapi siapapun mereka. lebih jauh siapa sebenarnya “investor” mereka yang membeli jasa untuk membuat adu domba soal isu Papua, sangat jahat karena ratusan orang tewas, baik itu di Nduga dan Wamena, ribuan lain mengungsi serta banyak properti hancur. serta paling mahal adalah kebencian dan pertumpahan darah para anak bangsa.

Sumber : Status Facebook Aziz Abdul Ngashim

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed