by

Infrastruktur Ternyata Bisa Dimakan

Sorenya ‘nyekar’ dulu ke Tebu Ireng, Jombang. Kangen Gus Dur. Sekalian ‘sowan’ mBah Wahid dan mBah Hasyim . . .

Nge’Tol’ lagi mbablas Surabaya. Rencana mau makan malan ‘Rawon Setan’ di Embong Malang. Kalau belum ngantuk, setelah check-in, mau santai di Zangrandie, ber-‘ice-cream’ ria, yang cuma ‘sepelemparan batu’ dari hotel.

Itinerary seperti ini dulu ndak mungkin bisa dilakukan. Sebelum ada tol yang sambung-menyambung menjadi satu begini . . .Nikmat memang. ‘Uji Coba’ pertama tempohari ternyata juga tidak terlalu melelahkan. Jadi rencana ‘jalan-jalan’ begini akan dilanjut setiap ada kesempatan.

Pelabuhan Ratu nikmati pantai-nya, Jember lihat Carnival, Tegal untuk berendam air hangat, Jogya antar Nyonya latihan Yoga, dan lain-lain . . .

Dari kami berdua pasti ada aliran ‘devisa’ ke daerah2. Untuk njajan, souvenir, akomodasi, dan lain-lain. Lumayan lah jumlahnya.

Belum dari keluarga yang lain, yang juga akan jadi suka jalan-jalan . . .

Tol, katanya, hanya bermanfaat buat orang kaya. Padahal kalau ‘orang kaya’ lewat tol, ‘orang yang ndak kaya’ bisa melenggang lancar di jalan biasa . . .

Belum lagi ibu-ibu penjual jajan pasar di Bumiayu, para perajin batik di Solo, penjual jamu di pasar Bering Harjo, penjual batu akik Sukabumi, yang bisa bergairah lagi . . .

Pengelola jalan tol sendiri jadi senang, pemasukan-nya sesuai rencana. Biaya buat tol bisa ‘ketutup’ . . .

Pemerintah dapat apa ? Kalau lihat arus angkutan barang yang ‘sliwar-sliwer’ tampak ekonomi lagi ‘jalan’. Barang yang biasa perlu 3 hari, sekarang mungkin 2 hari sudah sampai di tujuan. Bisa lebih banyak ngangkut.

Perusahaan omset naik. Pajak Pendapatan juga naik. Belum lagi PPN jual-beli barang. Lalu rekrut lagi banyak karyawan, tambah naik lagi Pajak Penghasilan Karyawan . . .

Itulah kira2 yang akan didapat pemerintah yang sebagian buat ‘nyicil utang’.

Tinggal otak-atik biar lebih banyak ekspor, untuk kurangi ‘defisit’.

Sederhana saja sebenarnya. Cuma kalau mata-hati sudah tertutup memang susah. Apalagi kalau dijelaskan apa itu ‘Financial dan Social Enginering . . .

Riwa-riwi nikmati infrastruktur masih juga tetep omong ndak bisa ‘dimakan’ . . . 

Nikmati ‘kemegahan’ bandara2 yang baru, sambil nyinyir ‘itu bukan prestasi, tapi cuma kewajiban. Biasa saja . . .’ Kalau biasa saja dari dulu ya sudah dibikin . . . 

Ngejek BPJS, yang selalu minus, katanya bikin Rumah Sakit bangkrut, giliran sakit pakai juga ‘kartu sakti’-nya 

Yang nyinyir memang ada di semua lini. Atas bawah, kiri kanan . . .

Sumber : Status Facebook Harun Iskandar

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed