by

Indonesia Gelar Pameran Furnitur Terbesar se-Asia Tenggara

 
Hanya saja, Kepala Negara menjelaskan, terdapat sejumlah hal yang harus terlebih dahulu dibenahi. Saat berkeliling stan di gelaran pameran furnitur dan kerajinan B2B (business to business) terbesar di Indonesia dan kawasan tersebut, dirinya kerap mendapat keluhan seputar suplai bahan baku rotan yang dikatakan sulit didapat.
 
“Harusnya kita sebagai produsen rotan termasuk terbesar di dunia enggak boleh kita kejadian-kejadian seperti itu apalagi kalah dengan negara lain,” tutur Presiden.
 
Selain itu, Kepala Negara juga memandang bahwa produk-produk kayu asal Indonesia semestinya bisa menguasai dan bahkan mengungguli produk-produk serupa dari negara lain. 
 
“Enggak boleh kita (kalah) karena raw material-nya ada. Nanti kita akan bicara dengan industri permebelan sehingga solusinya lebih konkret,” ujarnya.
 
Presiden juga mengungkap rencananya untuk kembali menyederhanakan regulasi-regulasi utamanya yang berkaitan dengan industri tersebut.
 
“Saya kira semakin sederhana semakin cepat kita bisa bekerja,” tuturnya.
 
Namun, secara umum, dirinya melihat kemajuan pesat yang ditunjukkan industri mebel dan kerajinan Tanah Air. Kualitas dan desain produk-produk kayu kita menurutnya sangat jelas terlihat peningkatannya. Presiden pun berharap agar industri ini mampu tumbuh lebih jauh di tahun ini dan mendatang.
 
“Kita harapkan ini industri mebel, kayu, rotan, kursi, dan bambu ini bisa tumbuh dua digit. Karena tahun 2014 tumbuh hanya empat persen,” kata Presiden.
 
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
 
Jakarta, 13 Maret 2019
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
 
Bey Machmudin

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed