by

Imunisasi Radikalisme dan Hoax

Bahkan mereka jarang sholat, karena menganggap kewajiban sholat belum tegak sebelum negara Islam tegak. Demikian juga syariat yang lain. Dan yang depresi tidak hanya anak yang jadi korban, tapi juga orang tua dan lingkungannya. Beberapa orang tua yang merasa anaknya baik-baik saja di kampus, ternyata anaknya sudah DO dengan meninggalkan banyak hutang.

Kita bersyukur banyak mantan NII yang menyimpang ini mau bersuara, meskipun dapat ancaman mati. Dan cerita dari mereka akan jauh lebih meyakinkan supaya anak-anak bisa terimunisasi, sehingga kalau ketemu ajakan model seperti itu, mereka sudah lebih siap, dan tidak murah termakan.

Dari saya, lebih banyak mengajak mereka menjadi agen kebenaran. Tidak mudah percaya menerima informasi, justru mereka bisa efektif mengajak temannya, keluarganya untuk lebih hati-hati menerima informasi. Harapannya, mereka bisa menjadi bibit hoax buster di lingkungannya, sehingga meningkatkan ketahanan medsos bagi masyarakat di sekitar mereka.

Semoga Allah SWT memudahkan semua upaya kecil ini sehingga negeri ini tidak mudah termakan issue, Hoax yang mengajak ke arah perpecahan dan radikalisme.

Sumber : Status Facebook Muhammad Jawy

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed