by

Ilusi Pembenci Jokowi (Lucifer Effect Part 6)

Belajar dari kedua eksperimen tersebut, hendaklah kita berhati-hati dalam menerima dan mencerna pesan yang disampaikan oleh authority figure yang berisi ajakan kekerasan. Karena kalau tidak berhati-hati, kita bisa terperosok ke dalam perbuatan yang keji dan melanggar ajaran agama, tanpa kita menyadarinya. Kisah pembunuhan Khalifah Ali bin Abi Thalib layak menjadi pelajaran berharga bagi kita. Bagaimana mungkin seorang Ibnu Muljam yang notabene adalah seorang ahli ibadah bisa berbuat sangat keji membunuh sang pemimpin ketika sang pemimpin yang sangat dibencinya itu sedang melaksanakan ibadah sholat subuh? Padahal kita tahu Ibnu Muljam adalah ahli ibadah dengan pengerahuan agama yang tidak sembarangan. Padahal kita tahu Ibnu Muljam juga seorang ahli ibadah yang tekun. Mengapa dia bisa terperosok sedemikian dalamnya sehingga membunuh dengan keji seorang pemimpin hanya karena perbedaan pemahaman agama? Mengapa demi membela agama seorang Ibnu Muljam justru melanggar ajaran agama?
 
Supaya tidak terperosok seperti Ibnu Muljam, hendaknya kita bersikap ekstra hati-hati dalam menerima pesan dari seorang authority figure dan atau enforced authotitarian measures yang berisi ajakan kekerasan. Jangan sampai sikap kita yang polos dimanfaarkan oleh kepentingan politik seorang authority figure yang tidak bertanggung jawab.
 
Sumber : Group Whatsapp

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed