Kalau ada yang pesan, aku minta dibayar lunas di depan. Nah, tanpa modal kan…?
Karena dengan uang transferan itu, aku belanja bahan masakan dan kemasan.
Kapasitas produksi, sejauh ini mampu 500 pack sehari. Kukerjakan di rumah. Nggak punya tempat khusus. Nggak ada investasi khusus.
Pikiranku cuma :
Gimana caranya cari duit tanpa modal besar.
—-> ini yang perlu putar otak, memang.
Beberapa usahaku bermula dari modal dengkul. Ada yang dimulai dari garasi. Nggak sewa toko atau lahan.
Jadi… kalau ada orang ngeluh ‘aduuuh.. nggak punya kerjaan nih…’ Aku selalu heran. Kenapa nggak menciptakan pekerjaan aja sendiri…? Mulai dari keterampilan yang kita bisa.
Bisanya masak. Ya masak lah.
Bisanya menjahit. Ya menjahit lah.
Bisanya nyetir. Ya ngojek lah.
Bisanya ngajarin. Ya jadi guru les lah.
Pantang energi disalurkan ke mulut ‘bergerak’ untuk mengeluh. Tapi salurkan ke kepala dan tangan, bergerak untuk bekerja.
Aku kenal seorang perempuan yang bisa menghidupi keluarga dan membeli rumah sederhana, dari bikin lemper.
Lemper thok…!!!!
Dia titipkan di pasar, di kantin sekolah anaknya… sampai akhirnya bakery-bakery meminta dia memasoknya.
Lemper thok…!!!!
Sumber : Status facebook Nana Padmosusastro
Comment