by

Ibadah Caci Maki

Perilaku demikian dikhawatirkan bak menyemai bara kebencian dalam sekam yang bisa meledak sewaktu-waktu hanya dengan sedikit gesekan.

Tentunya kita harapkan ledakan itu tidak bakal terjadi.

Karena kita percaya masih banyak ulama ,ustad dan pendeta yang mulutnya tidak bocor menghina agama lain.

Masih banyak orang yang suka menyimak tausiyah dan kotbah yang menyejukkan dan mempertebal spiritualitas serta berbagi dan mencintai sesama.

Singkatnya masih banyak orang waras dalam beragama.

Kita juga berharap dibalik sikapnya yang tidak mau minta maaf, Somad setidaknya sadar diri hingga dalam dakwah dia tidak bakal mengulangi perbuatan yang sembrono itu.

Sengit serta pedasnya kecaman dari berbagai kalangan umat Islam tentang perilaku Somad juga bakal diingat penceramah dobol lainnya agar tidak kesandung seperti dia.

Kita juga berharap kasus Somad bakal membuat para pemburu duit lewat click bait media sosial bakal berfikir dua kali untuk mengunggah konten ceramah dobol yang bisa membuat orang geger.

Penggugah cukilan video yang menghinakan yang bakalan dipenjara dan sengsara. Sementara penceramah dobol makin kaya dan bebas ngumbar congornya menebar kebencian mempermainkan agama. Tanpa tersentuh hukum.

Jadi kita bisa berharap cuplikan video seperti Somad tidak lagi sliweran di media sosial.

Diatas semua itu, kasus salib telah membuat semuanya terang benderang.

Bahwa betapa Somad itu adalah penceramah yang kelasnya sangat jauh dibawah para kiyai Sepuh yang selalu dihormati jutaan orang.

Karena para beliau yang seluruhnya berwajah teduh dan memancarkan aura damai sangat menjaga perilaku, marwah dan tutur katanya.

Tidak seperti Somad. 
 

Sumber : Status Facebook Budi Setiawan

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed