by

Ia Menopang Punggung Itu

Bukan hanya untuk suaminya dia rela jatuh, tapi untuk rakyat yang menggantung asa di pundak suaminya.

Amanah untuk suaminya itulah yang dia jaga. Sebanyak air mata dan luka suaminya, sebanyak itu pula air mata dan lukanya ikut menganga.

Tak banyak orang yang tahu, sebab dia selalu tersenyum – di balik air mata, di balik luka – sembari tangannya yang lembut namun perkasa terus menopang punggung suaminya.

Tak banyak yang tahu, apalagi paham. Namun dua puluh tahun lagi, Sedah Mirah lucu yang sudah jadi gadis ayu akan paham :

Bahwa dia pernah dipangku dan ditimang oleh seorang perempuan luarbiasa yang penuh luka di republik besar bernama Indonesia.

Perempuan itu bernama Iriana, dan perempuan itu adalah neneknya.

“Eyang uti..” desah Sedah Mirah dengan penuh bangga dan haru.

-HT-

Sumber : Status Facebook Herry Tjahjono

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed