by

Hukum Menggaungkan Syiir Ya Lal Wathan Saat Sai

3. Hukum cinta tanah air ( nasionalisme ) dan hukum tidak cinta tanah air ( anti NKRI dan perangkat-perangkatnya )*

Nasionalisme harus terpatri dalam sanubari setiap anak bangsa demi menjaga semangat mempertahankan, siap berkorban dan berjuang demi bangsa, sehingga tetap lestari dalam kemajmukannya baik di bidang agama, suku dan budayanya terpelihara menjadi kekuatan riil demi memperkokoh kedaulatan bangsa.

Sehingga terciptalah suasana kehidupan yang damai, saling menghormati, menghargai, melindungi, dan mengasihi.

Dalam sebuah hadits disebutkan:

*كان اذا قدم من سفر فنظر الى جدران المدينة أوضع راحلته وان كان على دابة حركها من حبها . رواه البخارى*
“Tatkala Rasulullah SAW. Pulang dari bepergian dan melihat dinding kota Madinah, beliau mempercepat laju kudanya. Dan bila mengendarai tunggangan, maka beliau gerak-gerakkan karena cintanya pada Madinah.”
Syekh Ibnu Hajar al-‘Ashqalani menegaskan bahwa hadits tersebut menunjukkan dua hal pokok: yakni tentang keutamaan kota Madinah dan disyariatkannya cinta tanah air.

*فتح الباري لابن حجر (3/ 621)
وَرِوَايَةُ الْحَارِثِ بْنِ عُمَيْرٍ هَذِهِ وَصَلَهَا الْإِمَامُ أَحْمَدُ قَالَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا الْحَارِثُ بْنُ عُمَيْرٍ عَنْ حُمَيْدٍ الطَّوِيلِ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ فَنَظَرَ إِلَى جُدُرَاتِ الْمَدِينَةِ أَوْضَعَ نَاقَتَهُ وَإِنْ كَانَ عَلَى دَابَّةٍ حَرَّكَهَا مِنْ حُبِّهَا وَأَخْرَجَهُ أَبُو نُعَيْمٍ فِي الْمُسْتَخْرَجِ مِنْ طَرِيقِ خَالِدِ بْنِ مَخْلَدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جَعْفَرِ بْنِ أَبِي كَثِيرٍ وَالْحَارِثِ بْنِ عُمَيْرٍ جَمِيعًا عَنْ حُمَيْدٍ وَقَدْ أَوْرَدَ الْمُصَنِّفُ طَرِيقَ قُتَيْبَةَ الْمَذْكُورَةَ فِي فَضَائِلِ الْمَدِينَةِ بِلَفْظِ الْحَارِثِ بْنِ عُمَيْرٍ إِلَّا أَنَّهُ قَالَ رَاحِلَتَهُ بَدَلَ نَاقَتِهِ وَوَقَعَ فِي نُسْخَةِ الصَّغَانِيِّ وَزَادَ الْحَارِثُ بْنُ عُمَيْرٍ وَغَيْرُهُ عَنْ حُمَيْدٍ وَقَدْ نَبَّهْتُ عَلَى مَنْ رَوَاهُ كَذَلِكَ مُوَافِقًا لِلْحَارِثِ بْنِ عُمَيْرٍ فِي الزِّيَادَةِ الْمَذْكُورَةِ وَفِي الْحَدِيثِ دِلَالَةٌ عَلَى فَضْلِ الْمَدِينَةِ وَعَلَى مَشْرُوعِيَّة حب الوطن والحنين إِلَيْهِ*

*Sayyidina Umar bin Khattab RA. Menjelaskan:*

*ولولا حب الوطن لخرب بلد السوء فبحب الأوطان عمرت البلدان*

*“Seandainya tidak ada cinta tanah air, niscaya akan semakin hancur suatu negeri yang terpuruk.*

*Maka dengan cinta tanah air, negeri-negeri akan termakmurkan.”*

*روح البيان (6/ 442)*
*قال عمر رضى الله عنه لولا حب الوطن لخرب بلد السوء فبحب الأوطان عمرت البلدان*

NB: Dari paparan ringkas ini bisa disimpulkan bahwa :

*1. Menggaungkan syiir ya lal wathon saat pelaksanaan sa’I adalah sebuah kebaikan dengan syarat tidak disuarakan dengan arogan hingga mengganggu yang lain, karena cinta tanah air adalah kewajiban setiap muslimin.*

*Terlebih lagi, saat ini ajaran cinta tanah air banyak yang tidak memahaminya.*

*2.Tidak mencintai NKRI beserta perangkatnya adalah perbuatan dosa.*

*Maka, diharuskan untuk segera bertaubat, terlebih saat melaksanakan ibadah sa’i.*

Untuk Pertanyaan Lebih Lanjut
Cek Akun Fb : #Asnawi_Ridwan

Sumber : Status Facebook Asnawi Ridwan

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed