by

Hoax Ulama

Anda tentu membaca perkembangan politik yg terjadi di kerajaan Arab Saudi setelah dipimpin Pangeran Mohamad bin Salman. Banyak dilakukan revolusi sosial di sana, termasuk hak2 perempuan di ruang publik seperti berolahraga dan menyetir mobil yg selama ini dikebiri di sana. Pangeran ini ingin masyarakat Saudi yg maju, berpengetahuan, menghasilkan inovasi industri pariwisata krn industri migas dunia ke depan akan makin meredup, juga kehidupan beragama yg moderat dan toleran, jauh dari Islam yg hanya sibuk hujat sana sini, jauh dari radikalisme.

Dalam setahun ini saja sudah berapa banyak ulama2 yg dihukum pancung karena berani menyindir atau mencerca pihak Kerajaan Saudi. Jangan anda bayangkan ulama dan warga Saudi bisa bebas mencerca di mimbar2 atau di ruang publik seperti yg banyak terjadi di negeri kita. Begitu juga kegiatan pengumpulan masa seperti demo2 dan mimbar terbuka, tidak ada warga di sana yg berani. Seandainya HR ini adalah warga Saudi, maka dg ceramah2 yg penuh hujat dan fitnah seperti yg telah dia lakukan dg lantang di negeri kita selama ini, maka di sana tentu dia saat ini sudah tidak bernyawa.

Maka mengapa mereka ini tidak pernah bisa bersyukur hidup di negri yg toleran dan menghargai kebebasan berpendapat ini? Tentu berpendapat yg tidak melanggar hak orang lain yg juga sama2 ingin menegakkan kebenaran. Bukan lempar hasut dan fitnah lantas kabur dg alasan umroh, berlindung dibalik sebutan ulama dg dukungan masa, tidak berani menghadapi proses hukum u membuktikan tuduhannya. Ini sangat jauh dari ahlak seorang Ahok yg selalu dia sebut cina kafir!

Maka setelah HR hidup sekian lama di sana, terpenjara oleh rasa takut yg telah dibuatnya sendiri, dalam hati kecilnya mungkin dia mulai mengakui bahwa hidup di NKRI ini adalah surga dunia yg patut disyukuri.

Sumber : Status Facebook Tony Hanif

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed