by

Hiperfanatisme dalam Beragama

Apakah kalian lupa bahwa Betawi, Minang, Melayu, Aceh, Arab atau Barat sudah ada sebelum lahirnya Islam atau Kristen? Bukankah Islam, Kristen atau agama apapun pada hakekatnya adalah “para tamu” di negeri-negeri ini yang seharusnya “menghormati” tuan rumah? Tugas utama kaum Muslim (atau umat agama manapun) bukanlah untuk mengislamkan atau mengagamakan orang lain. Tugas umat beragama bukanlah untuk menghimpun pengikut sebanyak-banyaknya. Bukan pula untuk membangun tempat ibadah sebanyak-banyaknya. Saya yakin dan percaya, Tuhan tidak membutuhkan pengikut dan tempat ibadah. Saya juga percaya bukan tempat-tempat ibadah yang megah atau pengikut agama yang membeludak yang membuat Tuhan “bahagia”.
Tugas utama agama, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk berpartisipasi dan berkontribusi memperbaiki moralitas manusia yang jahat, korup dan serakah, merestorasi jalan pikiran manusia yang picik dan bebal, mengubah sikap-sakap manusia intoleran menjadi toleran yang sadar dengan keanekaragaman masyarakat dan budaya dan seterusnya. Singkatnya, kehadiran agama adalah untuk “menyulap” dan menolong umat manusia dari “alam kegelapan” menuju “alam yang terang-benderang” penuh pencerahan dan sikap ramah terhadap umat manusia dan alam sekitarnya.
(Sumber: Facebook Sumanto Al Qurtuby)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed