by

Hijrah, Berpindah Dari Kegelapan Kepada Cahaya Tentulah Hal Baik

Itu di tahun 2000-an awal. Sekarang kita memasuki babak yang lebih ekstrim dan sadis lagi, karena yang hadir adalah ISIS, yang lebih bergelimang jebakan.
 
“Path of salvation”
“Kesempatan untuk menebus dosa’
“Jalan pasti menuju surga”
“Khilafah sudah berdiri!”
 
Dan benar, korbannya jauh lebih banyak lagi. Termasuk nama-nama yang diulas dengan lugas oleh majalah Tempo ini. Tak sedikit dari mereka berpendidikan tinggi, punya jabatan dan pekerjaan yang baik di negeri asalnya. Mereka termakan oleh “kegelapan yang menyaru hijrah”.
 
Sekarang tinggal penyesalan, dan nasib mereka sungguh terkatung-katung. NKRI juga tak akan semudah itu menerima mereka kembali, kalau tidak ada jaminan, mereka betulan sembuh dari penyakit akutnya.
 
Dan kasihan para pemudi yang sudah terlanjur dijadikan pelampiasan nafsu para petempur ISIS dengan kedok sebagai jihad-nya wanita.
 
Kasihan para anak yang masa depannya hilang, karena kecerobohan orangtuanya yang menyesatkan hidup mereka dengan membawanya ke tempat “hijrah” itu.
 
Ini pelajaran penting bagi sesiapa yang bertekad kuat untuk hijrah, pastikan hijrahnya tidak justru menjerumuskan kepada kesesatan dan kegelapan yang malah lebih parah. Untuk itu, lihat gurunya, lihat lingkungannya.
 
Jangan pernah mau diajak bergabung kepada kelompok yang menutup diri dari muamalah dengan orang lain.
 
Sumber : Status Facebook Muhammad Jawy

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed