by

Hati-Hati, Jadi Muslim Yang Kaffah Tidak Terperosok Teroris

3. Dari sikap paling sesuai sunnah,  ngerembet ke sikap lebih Islami dari yg lain. Kalau uda begini anda beda pilihan/pendapat dg mereka langsung dianggap sesat,  kafir, bid’ah. Kadang thd orang tua/keluarganya sendiri sering konflik hny krn beda cara beragama. 
 
4. Dari menolak perbedaan, sampai menganggap mereka yg beda itu musuh. Walau pun mereka satu agama. Mereka merasa mewakili “Umat Islam” yg sedang dizolimi hingga harus melawan.   Musuh kelompok dianggap musuh  agama. Hingga membuat isu hoax/fitnah/kebencian thd kelompok2 yg beda dianggap bagian dari perjuangan agama. 
 
5. Kebencian yg mendalam thd kelompok yg berbeda,  yg dianggap kafir, dianggap dzolim,  berubah menjadi perilaku keras yg berujung terorisme. Membunuh mereka dianggap jihad dan mereka bangga melakukannya.
 
Embrio kelompok-kelompok ini mulai dari Rohis di sekolah² , kampus², kegiatan² masjid. 
Sasarannya adalah orang² baik yg polos. Mereka memilih serius belajar agama dan ingin jadi pribadi yg lebih baik.  Mereka mengira guru² yg mengajarkan agama adalah orang² tulus, ikhlas & tidak punya kepentingan apa pun spt dirinya. Guru yg sama yg mengajarkan ma’rifatullah,  ma’rifaturrasul,  akhlaq,  shirah nabawi,  tauhid adalah orang yg sama yg juga mengajarkan kebencian dan membunuh saudaranya yg tidak sepaham sbg ibadah. Sehingga ajaran kebenaran dan kebatilan terlihat sama. 
 
Saran saya,  gunakan “AKAL” mu saat akan berguru ke mana pun. Dengan akal kita bisa membedakan mana yg baik yg bisa diambil ibroh/pelajaran, dan mana yg penting untuk dikritisi.  Meski pun itu keluar dari GURU NGAJI.  Akal itulah yg membedakanmu dg makhluk lainnya,  hingga ketika kamu belajar kamu menjadi “Manusia” bukan malah menjadi “Domba” yg dicocok hidungnya. Hidupmu spt zombie yg dikendalikan orang lain. 
 
Kamu diperintahkan Belajar Agama untuk menjadi menusia yg berilmu.  Karna ciri orang berilmu itu PASTI BIJAK & TUJUAN AKHIR ilmu agama adalah BERAKHLAQ thd sesama. Bukan malah semakin buas.
 
Sumber : Postingan Johan Wahyudi di group Whatsapp

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed