by

Gus Dur dan LGBT

 
PERTAMA
Alm. ‪#‎GusDur‬ pernah ditanya Angelina Sondakh: “Gus, saya kan alumni Putri Indonesia. Jika Anda jadi presiden, bolej gak Putri Indonesia ikut Miss Universe?”
 
Jawab #GusDur: “Saya ini anak pesantren, masak nanya begituan ke saya?”
 
Kemudian tawa pun pecah, mBah Angel tidak menyusul #GusDur untuk menjawab pertanyaannya. Di batin saya, untuk sosok sekontroversial #GusDur, kenapa beliau seakan “kabur” dari pertanyaan mBak Angel?
 
Rabaan saya, #GusDur (sebagai kiai) jelas menjunjung tinggi martabat perempuan. Mungkin beliau tidak suka dengan ajang kecantikan yang mengharuskan perempuan hanya memakai bikini dan melenggak-lenggok di depan majlis, dan disiarkan ke seluruh dunia. Namun, apakah Miss Universe (atau lainnya) hanya soal aurat (pornografi)?
 
Saya salah. Saat RUU Pornografi hendak disahkan, #GusDur malah berada di baris para penentang RUU tersebut.
 
KEDUA
Bagi saya, hanya Islam agama yang benar. Allah tidak mungkin menerima ajaran yang tidak memiliki sumber kepada-Nya. Jadi meskipun berbuat baik pada manusia, urusan dia hanya selesai di dunia. Soal dia beragama apa, Allah pasti lebih adil dalam menakar. Dan sudah pasti, hanya jika ia beragama Islam, maka ia diridloi untuk masuk surga.
 
Hemat saya dari kecil, apapun hal yang membawa manusia ke arah kemusyrikan adalah maksiat. Meskipun hanya sekadar membuat patung Jesus atau Rosario untuk saya jual ke umat Kristen. Karena keyakinan saya, Kristen sekarang bukanlah ajaran yang memiliki sumber. Atau sumbernya sudah terputus ketika beberapa pendeta me-tahrif (ubah) isi alkitabnya.
 
Sikap saya: umat muslim tidak boleh membantu orang lain dalam hal keimanan, selain keimanan itu menuju penyembahan kepada Allah, dan itu Islam.
 
Saat #GusDur belum jadi presiden, ia pernah bercengkerama dengan abah saya sewaktu mukim di Mekah. Beberapa kali abah saya bercerita soal sosok #GusDur yang luar biasa mengagumkan. Anak seorang Gus, cucu dari Kiai besar semesta.
 
Mendengar ayah saya kagum, saya pun memupuk kekaguman pada beliau. Hingga sekarang. Dan memuncak sewaktu beliau menjadi presiden: “Semoga Indonesia jadi lebih baik,” harap saya di hati.
 
Namun apa yang dilakukan #GusDur? Selain “merobohkan” Kementerian Penerangan, beliau mengesahkan Kong Hu Chu sebagai agama resmi.
 
Agama ini punya nabi? Apakah bersumber dari Allah?
 
KETIGA
Homoseksual adalah penyimpangan. Semua agama menyepakatinya, dan tidak ada satu pun yang mengingkari (khususnya Islam) bahwa pelarangan LGBT adalah ma’lum bi al-dlarurat (tidak bisa diganggu gugat. Dosa. Titik.
 
Jika pun sains mengatakan bahwa LGBT bukanlah penyakit, saya tidak percaya. Sains selalu berubah. Trial and Error. Pasti ada revisi, pasti tidak baku dan tidak bisa dijadikan rujukan, karena sains pasti hipotetik. Science is evil.
 
Kenajisan LGBT dan hati saya yang selalu jijik jika melihat pelakunya, kontan membawa saya untuk satu kesimpulan: LGBT adalah penyakit, membiarkannya akan membikin Indonesia terkena epidemi.
 
Kemudian pada 2007 #GusDur diminta untuk menjadi pembicara di sebuah acara ulang tahun sebuah jurnal perempuan. Dari berita yang saya dengar dan terkonfirmasi, #GusDur mengumumkan pada acara itu bahwa beliau adalah ketua Dewan Penasehat dari Ikatan Waria (wanita tapi pria) Indonesia.
 
SIKAP
Hikayat manusia tentang LGBT selalu dikaitkan tentang siksa hujan batu (atau petir) yang ditimpakan Allah kepada kaum Nabi Luth. Kaum ini pendusta, pendosa, yang tidak ada dalam dirinya selain nafsu hewani penyuka sejenis & pendatang “lubang belakang” (anal seks). Semua makhluk di bumi ini tahu hikayat ini. Dan sudah jadi ideologi, bukan lagi wacana, di seluruh agama bahwa tindakan kaum pendosa selamanya akan dikutuk.
 
Namun banyak yang lupa, bahwa Nabi Luth, karena saking cintanya dengan umat yang ia pimpin, menawarkan anak perempuannya untuk dinikahi kaum pendosa ini agar mereka tidak melakukan hal keji seperti ini.
 
Jika Anda memiliki anak perempuan, gadis, kinyis-kinyis, trah terhormat, nasab yang mulia, apakah rela menawarkannya ke seorang pendosa?
 
Barulah saya mengerti jalan pikir #GusDur.
 
(Sumber: Facebook Rumail Abbas)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed