by

Gundukan Tanah 340.000 Hektare Itu Cuma Putingnya

 

Justru setelah ada suara itu, skrg pemerintah harus merevisi uud agraria agar kepemilikan lahan peroraran maupun korporasi bs diatur ulang. Orba sudah tak ada jgn kelakuannya dipiara. Mumpung ada Jokowi hal ini bisa diperbaiki.

Ketimpangan kepemilikan tanah petani dan korporasi ibarat langit dan bumi, bgt juga pribadi2 yg dulu dekat dgn sang priayi pemegang kendali negeri, apapun bisa dibagi, selagi ada bagian yg bs dibicarakan.

Sekarang ini sudah saatnya buka2an, Prabowo hanya salah satu pemegang lahan dgn luasan menggiurkan, masih ada ratusan sejenisnya yg harus dituntaskan. Ada banyak keputusan yg menyesatkan dan skrg yg membuat keputusan pura2 bangun kesiangan, termasuk Zulkifli Hasan, mantan menteri kehutanan yg pernah memberi izin jutaan ha lahan utk segelintir taipan. Dan dari sana asal muasal pembakaran hutan, asapnya membuat Singapura sakit mata.

Jokowi sudah memulai, tanah ditata rakyat diberi hak utk mengelola. Keadilan mulai dijalankan agar pemerataan bisa cepat dirasa oleh rakyat dari Aceh sampai Papua, bukan cuma dikasi uang receh, dan janji pura2. Orba sudah tidak ada, jangan kasi kesempatan jilid 2. Walau kita sadar sesadar2nya bahwa kroninya masih ada dimana2 dgn merubah bentuk atau nama, tapi kelakuannya masih sama, karena tabiat lamanya tdk gampang sirna. Untuk itu kita yg harus terjaga selamanya, pesankan kepada anak cucu kita bahwa negeri ini pernah dipegang oleh tirani yg keji. Sekarang dgn hadirnya Jokowi dan penerusnya hal yg sama tidak boleh terulang lagi, agar negeri hadiah indah dari Tuhan ini terus terjaga selamanya.

 

(Sumber: Facebook Iyyas Subiakto)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed