by

Glorifikasi Seorang Ani Yudhoyono

Perempuan yang menikah dengan Susilo Bambang Yudhoyono pada 30 Juli 1976 ini telah menghadiahi keluarganya dengan 2 anak laki-laki. Yang satu tegap sempurna, yang satu lagi agak culun sempurna. Tapi overall keluarga mantan Presiden RI ke-6 terlihat cukup bahagia. Keluarga yang gemar memakai dress code berseragam-ria dalam berbagai kesempatan ini selalu ingin mencitrakan sebagai keluarga Indonesia nan sempurna.

Jujur saya belum tahu apa prestasi apa yang ditorehkan seorang Ani Yudhoyono selama 10 tahun menjadi Ibu Negara sehingga dia merasa layak menuliskannya dalam buku yang mewah sempurna. Tapi saya yakin pasti ada. Misalkan pengadaan mobil pintar sebagai perpustakaan keliling. Entah ini ide orisinil seorang Ani atau ide orang lain, saya tidak tahu, yang jelas program itu sangat bermanfaat dalam upaya meningkatkan budaya literasi di masyarakat.

Mungkin ada prestasi lain, tapi yang rakyat lebih ingat melekat dengan seorang Ani adalah seorang wanita yang hobby fotografi, mudah marah-marah dan emosional di media sosial, super protektif terhadap keluarga serta tidak tahan panas, makanya selalu membawa kipas angin mini dan dikipasi oleh ajudannya yang tentara.

Yang tampak jelas menonjol dari perempuan yang pernah drop out di tahun ketiga dari Fakultas Kedokteran UKI ini adalah perasaan kuat merasa BESAR DAN TERKENAL atau lebih dikenal istilah GLORIFIKASI. Dalam setiap postingannya di media sosial Ani Yudhoyono selalu terlihat percaya diri yang berlebihan. Selalu merasa dikelilingi oleh para pemuja dan rasa-rasanya dia jarang sekali mendengar secara langsung suara menggema dari rakyat jelata yang sebenarnya. Ini bukan salah seorang Ani tapi realitanya memang dia terkepung oleh rantai puja-puji dari “Ani Fan’s Club” yang membelenggunya bertahun-tahun.

Dalam usia 66 tahun saya berharap seorang Ani mulai berubah dan lebih mampu menahan dan mengendalikan emosi dan ambisinya. Mulailah mundur dari dunia persilatan politik yang memang bukan tempatnya. Dan mulai belajarlah agak menurunkan dagunya, agar tidak terlihat angkuh menyentuh. Gelar sarjana ilmu politik yang diperoleh tahun 1998 dari Open University (baca : Universitas Terbuka) harus disadari ternyata belum bisa dijadikan modal untuk berkiprah di dunia politik Indonesia yang hiruk pikuk.

Istirahatlah Bu Ani, atau minimal lebih baik belajarlah fokus ke masalah sosial seperti yang dilakukan mantan Ibu Negara yang lain yaitu Ibu SINTA NURIYAH WAHID yang selalu tak pernah berhenti bergerak SECARA SENYAP menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan pluralisme ke seluruh anak bangsa. Dan satu hal lagi, biarkan anak-anakmu mengukir sejarah hidupnya sendiri dan keluar dari bayang-bayang PEPO-MEMOnya. Karena entah kenapa setiap melihat mereka, selalu terlihat foto PeMonya tercetak jelas di jidatnya.

Selamat ulangtahun Jeng Ani, kemuliaan seseorang tidak harus dipaksakan ditunjukkan dengan membuat buku mewah dan taburan puja-puji para penggembira.

Terkadang hanya dengan bersikap rendah hati dan berkarya dalam senyap, kemuliaan akan datang dengan sendirinya. Kalau saja tidak dari manusia di dunia, bisa jadi kemuliaan akan datang dari Yang Maha Kuasa nanti di alam yang berbeda. Tunggu saja. Gak lama kok.

Sebagai hadiah ulangtahun, akan kuhadiahkan sebuah lagu indah untukmu Bu Ani :

 

Aniiii, Aaanii
Sungguh aku tahu, kau cinta padaku
Aniiiii, Aaniii
Engkau juga tahu, ku cinta padamu
Tetapi untuk sementara biarlah berpisah
Ku pergi karena terpaksa demi cita-cita
Tabahkan hatimu, aku juga rindu

#BangHajiModeOn

Salam Satu Indonesia
Rudi S Kamri
10072018

Note :
GLORIFIKASI pengertiannya adalah melebih-lebihkan sesuatu hingga hingga terkesan hebat luar biasa, sangat suci, atau sempurna tanpa cela.

Sumber : Facebook Rudi S Kamri

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed