by

Garuda yang Mana?

Apa yang terjadi di seputaran peristiwa bangsa dan negara tak lagi bisa diharap dari pers nasional kita yang miskin logistik. Berita independen sulit dibuat olah perut lapar. Keadaan sebenarnya jauh dari hak masyarakat untuk tahu. Dibalik serba keuangan digital ini, negara sibuk ngeruk pajak sampai ke ampas-ampas namun penggunaan APBN dan BUMN berjalan hedonis melukai hati rakyat.

Bung Cebong :
Kisah yang menimpa Dirut Garuda apa hubungannya dengan Garuda Pancasila ?

Santri Kalong :
Jelas ada hubungannga. BUMN dan APBN keuntungannya untuk segelintir. Rakyat untuk makan dan biaya sekolah anak ketar-ketir. Sementara sila kelima bunyinya bagaimana ?
Pembukaan UUD 45 menyatakan tujuan bernegara : mencerdaskan kehidupan bangsa. Ada disebut juga kesejahteraan umum. Yang gak punya duit gak bisa ikut sekolah. Praktiknya sudah jadi industrialisasi pendidikan. Industrialisasi kesehatan. Tak punya uang dilarang ke rumah sakit. Semua diindustrialisasi, bahkan isyu agama sekalipun. Persoalan BUMN sama dengan persoalan ASN, TNI-Polri, Penegak hukum, Politisi dan Partai politik, pemodal dan pola pikir rakyat sekarang pada umumnya. Pola pikir rakus, serakah, takut tidak kebagian, minim solidaritas dan kepedulian sosial. Ekonomi development dengan serba proyek sampai ke kampung telah membunuh Gotong-royong. Pragmatisme telah menjadi argumentasi Barat yang sangat ampuh mempecundangi Pancasila.

Pace Yaklep:
Bagaimana kita membuat NKRI harga mati yang rakyat kecil tidak setengah mati ?

Santri Kalong :
Pertanyaan itu sangat tepat dilontarkan pada setiap Presiden Indonesia.

Angkringan filsafat pancasila

Sumber : Status Facebook Abdul Munib

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed