by

Gara-Gara Noorsy

Di Masjid Al-Maghfirah, Rungkut Asri Barat, tentu beda. Protokolnya lebih ketat dan jarak dijaga benar. Kalau ada yang datang tanpa masker akan diberi oleh masjid. AC dimatikan Dan sekarang jendela dan pintu dibula lebar supaya penggantian udara bekerja baik. Selain itu juga ada pemeriksaan suhu melalui thermogun yang dilakukan oleh petugas masjid.
Tapi ya itu…
Gara-gara Noorsy maka pemeriksaan suhu dengan thermogun ini dilakukan di tangan dan bukan di kepala….!
Saya sudah sampaikan pada petugas agar memeriksa di kepala kemarin waktu berjamaah di masjid ini. Tapi siang ini kembali petugas (yang lain) memeriksa melalui tangan…!
Akhirnya saya datangi semua petugas di dua pintu dan sampaikan agar memeriksa di kepala dan bukan di tangan. Saya sampaikan bahwa pembacaan suhu tubuh di tangan tidak akan akurat sehingga tidak akan memberikan bacaan suhu tubuh yang benar. Artinya tidak ada gunanya karena penggunaan alat yang salah.
“Kalau mereka tidak mau dan minta di tangan bagaimana?” tanya mereka.
“Kalau tidak mau ya suruh jum’atan di masjid lain.” kata saya dengan suara keras agar semua orang mendengar.
Saya sampaikan bahwa kalau alat thermogun digunakan secara salah maka tidak akan memberikan data suhu tubuh yang akurat. Sama dengan stetoskop yang semestinya digunakan di dada atau perut tapi kalau digunakan di paha atau di pantat juga tidak akan berguna sebagaimana mestinya.
Eh, lha kok ketika saya ke bank petugas satpamnya juga menggunakan thermogunnya di tangan…!
Gara-gara Noorsy seorang rusak penggunaan thermogun se Indonesia….!

(Sumber: Facebook Satria Dharma)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed