by

Ente Jual Ane Borong

Begitu pun, Megawati masih berusaha menenangkan semua kadernya untuk menahan diri, merapatkan barisan dan menunggu komando. Jangan bergerak sendiri-sendiri. Sementara, serahkan masalah pembakaran bendera PDI Perjuangan kepada aparat kepolisian dan biarkan hukum berjalan. Mega tidak mengatakan, bagaimana jika hukum mandeg?

Namun instruksi “rapatkan barisan dan tunggu komando” adalah merupakan warning kesiap-siagaan. Selama ini PDI Perjuangan selalu diam meski selaku partai pemenang dan penguasa. Jika hukum tidak berjalan sebagaimana mestinya, yang dikhawatirkan terjadinya pergerakan dan gejolak di arus bawah yang siap turun memerahkan jalanan jauh lebih banyak dari pasukan FPI/HTI.

“Ente jual, Ane borong!” Karena memang FPI dan HTI yang memulai. PDI Perjuangan kembali teriak, “Kami bukan komunis, kami bukan kapitalis, kami bukan khilafais. Kami kaum nasionalis, kami PDI Perjuangan!” Namun dengan keluarnya Surat Perintah Megawati untuk menenangkan dan menyerahkan ke proses hukum, justru menunjukkan kedewasaan dan kebesaran jiwa PDI Perjuangan. (Awib)

Sumber : Status facebook Agung Wibawanto

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed