“Sebagai orang yang bekerja di garda terdepan, kitalah orang yang pertama bersentuhan dengan semua pasien. Jadi, betapa beratnya dan bahayanya pekerjaan kita sebagai frontliner perawatan pasien Covid-19. Doakan aku dan teman-teman ya, Mas. Tulisan-tulisan Mas sangat membesarkan semangat kami. Terima kasih” tulisnya menutup obrolan.
….
Itulah cerita teman yang jadi perawat di sebuah rumah sakit. Beberapa menu lalu. Saya biarkan ia ngomong sepuasnya. Tak banyak saya balas pesannya. Sepertinya ia memang butuh teman yang bisa menerima semua ceritanya sebagai petugas terdepan. Sebuah ratapan mereka yang bertaruh nyawa dengan risiko yang sedemikian tinggi.
Jahatnya kita adalah, ada orang yang berani bilang Corona sebagai konspirasi biar rumah sakit dapat duit banyak. Biar dokter dan perawat dapat insentif banyak. Biar pabrik obat laku produknya. Dan kita yang sadar itu hoaks, tapi tak melakukan apapun untuk mencegahnya.
Tatkala masih ada orang yang berani bilang Covid-19 adalah sebuah rekayasa, itu sangat menyakitkan hati para dokter dan paramedis. Mereka merasakan betul beratnya tugas di lapangan dan tingginya risiko yang didapat. Sudah ratusan dokter dan tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat tertular Corona. Apakah semua itu tak bisa menyadarkan pikiran negatif itu?
Sumber : Status Facebook Johan Wahyudi
Comment