by

Drun, Sini Gua Jelasin tentang Nikel

Dia beli minyak mentah dari kita sebesar 25 rupiah per liter. Kemudian minyak mentah itu diolahnya dan sesudah jadi bahan bakar, dia jual ke kita dengan harga 2500 per liter. Bodoh, kan kita ?? Padahal minyaknya dari kita..
Begitulah yang terjadi puluhan tahun lamanya . Emas kita dikeruk, minyak kita dirampok, hasil laut kita dicuri dan semua dijual mentah2 ke negara luar. Disana diolah dan hasil jadinya dijual lagi ke kita dalam bentuk barang elektronik, bbm sampe ikan sarden. Harganya ? Pasti lebih mahal..
Nah ketika Jokowi memerintah, dia menolak untuk bodoh selamanya. Kita punya sumber daya alamnya, kita harus bisa mengolahnya sendiri, baru menjual hasil jadinya ke luar negeri.
Itu yang terjadi pada Nikel, bahan baku utama untuk membuat batre listrik. Kebetulan dunia berubah, orang sudah beralih dari kendaraan bermotor pake bbm, ke listrik. Dan apa yang dunia butuhkan sekarang ??
Ya. Baterenya. Namanya Lithium..
Kalian mungkin belum tahu, kalau Indonesia sekarang menjadi produsen Nikel terbesar di dunia. Nikel tumpah ruah di negeri kita, tinggal serok aja. Kalau jaman Soeharto, pasti hasil tambang Nikel dijual mentah begitu aja.
Jokowi tidak. Dia perintahkan perusahaan tambang kita, Inalum, untuk produksi Nikel kita sendiri. Lha, gimana caranya ? Kan kita gak punya teknologinya ??
Gampang. Gandeng China dan Korea Selatan. Atau Amerika. Mereka jago di tehnologinya. Terbalik ma kita, yang hanya punya SDAnya.
Inalum investasi hampir 200 triliun rupiah. Diajaklah China dan Korea investasi juga, supaya kita bisa “curi” ilmu mereka. Dengan begitu, nanti kita jual hasil jadinya berupa batere lithium ke seluruh dunia. Harganya ? Tentu jauh lebih mahal dibandingkan kita cuman ekspor mentah2.
Kalau semua lancar, Indonesia akan jadi raja batere listrik di dunia. Ini semua karena Jokowi menolak bodoh, masak gak bosen diboongin terus selama 3,5 abad ditambah puluhan tahun oleh Soeharto ?
Jokowi itu visinya jauh ke depan. Cuman, ya itu, banyak orang kita yang gak paham maksudnya sekarang. Lha, gimana bisa paham ? Orang2 itu lebih sibuk bahas kancing jasnya, bahas logat inggrisnya, dan yang terbaru, lebih sibuk bahas berapa sebenarnya halaman Omnibus Law, daripada memahami isinya.
Capek kan ?
Yah mendidik orang supaya berpikiran maju memang gak gampang. Kudu sabar dengan dada lebar. Apalagi emang budaya lamanya pemalas, gak kompetitif dan mental jajahan. Gua aja neranginnya ampe malassss dan bosan.
Kalo liat kadrun ngamuk2 krn gak ngerti, gua cuman elus2 kepala. Makanan mereka hoax mulu. Mending tinggal seruput kopi aja..
Seruputtt..

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed