by

Dosa Atas Nama Agama

Oleh: Ustad Abu Janda Al Boliwudi

Menyambut hari raya Kartini 21 April.. Ustad ingin mengutip kata-kata Raden Ajeng Kartini, “Agama memang menjauhkan kita dari dosa.. tapi berapa banyak dosa yang dilakukan atas nama Agama?”

Senada dengan R.A. Kartini, tokoh kemanusiaan Mahatma Gandhi juga pernah berkata, “Kejahatan paling keji & paling kejam dalam sejarah dunia, dilakukan berkedok agama.”

Semasa hidupnya Mahatma Gandhi adalah seorang relijius taat yang memperjuangkan kemerdekaan India dari koloni Britania Raya melalui aksi damai.

Cendikia Muslim terjenius dalam sejarah Islam Abu Walid Muhammad bin Rusydi (Ibnu Rusydi) juga pernah berkata, “Jika ingin menguasai orang bodoh, bungkus yang BATIL dengan agama.” 

Ibnu Rusydi hafiz (hafal Al-Quran), menguasai berbagai disiplin ilmu dari kedokteran, hukum sampai matematika. Karya-karya ilmiahnya dihargai dunia barat sampai mendapat gelar “si jenius dari Andalusia”.

Menutup rangkaian Kutipan ini adalah mutiara dari Emha Ainun Najib (Cak Nun), “Sekarang sudah tidak ada lagi Setan Bodoh yang menentang Tuhan & Al-Quran.. yang banyak sekarang itu adalah Setan berpenampilan Nabi & bermulut Al-Quran.”

WILAYAH, UANG & KEKUASAAN

Karena sepeninggal para Nabi, agama memang telah berubah fungsi dari tuntunan akhlak, adab & perilaku, menjadi SPM (Senjata Pemusnah Massal) yang paling efektif untuk mencapai tujuan-tujuan politik & ekonomi.

Inilah yang dimaksud oleh R.A. Kartini, Mahatma Gandhi, Ibnu Rusydi & Cak Nun.. yakni Kebatilan yang dilakukan atas nama agama. Manipulasi ayat & dalil untuk menghipnotis massa agar senang hati berbuat keji atas nama Tuhan.

Invasi dinasti Ummayah ke Eropa, Perang Salib ke Yerusalem, ekspansi militer Ottoman, ekspedisi Mughal di India, perang suci Hitler & Nazi membasmi Yahudi, Serbia VS. Bosnia, sampai begal rampok minyak bernama ISIS, semua urusan WILAYAH, UANG & KEKUASAAN, tak lebih tak kurang.

Dalam skala kecil kita telah menyaksikan berbagai sirkus donasi atas nama ibadah, sumbangan dengan dalih perang Suriah yang tak jelas penyaluran nya, ormas Islam membela yang bayar, sampai obral ayat menjelang Pilkada..

Ada yang bilang mereka itu “Beragama tapi tak Bertuhan”.. menurut Ustad tidak tepat karena mereka beragama & bertuhan.. yakni beragama DUNIA, dan bertuhankan KEUANGAN Yang Maha Kuasa.

“Agama”, “Tuhan”, “Nabi”, hanyalah Slogan pelayan nafsu ambisi duniawi, sekaligus Meriam yang siap menembakkan peluru-peluru “sesat”, “murtad”, “kafir” kepada siapa saja yang berseberangan dengan kepentingan pribadi pelaku atau golongan.

(Sumber: Facebook Ustad Abu Janda al-Boliwudi)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed