by

Djarot, Ridwan Kamil, Ganjar, Khofifah Menang, Jokowi Mudah Melenggang

DJAROT PENYELAMAT SUMATERA UTARA
Untuk Pilkada Gubernur di provinsi ini saya begitu mudah menjawab pertanyaan teman-teman yang dari Medan. Saya tegaskan kalau Sumatera Utara mau maju dan selamat dunia akhirat, BEBASKAN Sumatera Utara dari anasir-anasir PKS. Partai ini sudah terbukti membawa kerusakan sistemik parah di Sumatera Utara. Syamsul Arifin dan Gatot Pujo Nugroho (dan istri mudanya) adalah gubernur yang secara berturut-turut menjadi pesakitan KPK karena korupsi. Dua orang ini membuat pembangunan di Sumatera Utara mandeg dan provinsi ini menjadi bahan olok-olok orang seluruh Indonesia. Sudah terbukti PKS gagal total mempimpin provinsi yang potensinya luar biasa ini. Jadi jangan pernah diberi kesempatan. PKS sudah membikin malu masyarakat Sumatera Utara !!!

Jadi untuk Pilkada kali ini sudah jelas, jangan disentuh gambar pasangan yang didukung oleh PKS. Apalagi calon yang diusung partai ini juga punya karakter yang sangat bermasalah, selain TEMPERAMENTAL, orang ini juga gemar menghalalkan cara untuk mendapatkan kekuasaan termasuk menggunakan jalur SARA untuk memecah belah masyarakat. Jadi pilihan rasionalnya sangat mudah. Kalau ingin Sumatera Utara menjadi daerah maju, bebas korupsi dan berkembang searah dengan pembangunan yang diterapkan di tingkat pusat pilihan terbaik adalah DJAROT SYAIFUL HIDAYAT. Sosok ini sudah teruji mempunyai kapabilitas yang memadai dan yang paling penting orang ini mempunyai rekam jejak yang bersih dan tidak korupsi.

JABAR MEMBUTUHKAN RIDWAN KAMIL
Di provinsi ini saya prediksi akan terjadi 2 putaran Pilkada. Dengan calon 4 pasang tidak mudah 1 pasang mendapatkan suara 50%+1. Di provinsi ini partai-partai koalisi pendukung Jokowi menunjukkan keegoisan yang sangat memuakkan. Mereka kampungan dan tidak mencerminkan koalisi kebangsaan yang solid. Tapi saya tetap punya metodologi cara memilih yang terukur :
PERTAMA
Buang ke tempat sampah pasangan no 3 yang didukung PKS dan Gerindra. Karena selain partai pengusung bukan dari koalisi Jokowi, selama 10 tahun PKS telah diberi kesempatan untuk pemimpin Jawa Barat telah Gagal Total membangun daerah ini. Padahal potensi SDA dan SDM nya luar biasa besar.
So, Say No to PKS (again)!!!
KEDUA
Dari 3 pasangan yang didukung partai koalisi pendukung Jokowi, hanya RIDWAN KAMIL yang mempunyai kapabilitas yang bisa diharapkan memajukan daerah Jawa Barat. PDIP yang sebenarnya mempunyai peluang mencalonkan sosok yang visioner dan milenial ternyata malah menunjuk sosok yang tidak populer dan diragukan kapabilitasnya. Untuk pasangan Duo-D, ini pasangan aneh yang dipaksa digabungkan padahal gak nyambung chemistry-nya. Disamping itu pasangan ini berpotensi akan terjadi matahari kembar, karena si calon wakil gubernur terlihat super kegenitan, ambisius, suka show-off dan lebay.
Jadi RIDWAN KAMIL menurut saya yang benar di-RINDU-kan oleh masyarakat Jawa Barat. Dan kemenangan Ridwan Kamil ini diharapkan juga bisa menambah dulangan suara buat Jokowi di Pilpres 2019, karena di Pilpres 2014 Jokowi kalah di Jawa Barat.

GANJAR PRANOWO SANG PENJAGA LUMBUNG SUARA UNTUK JOKOWI
Untuk provinsi Jawa Tengah akan menjadi pertarungan pengaruh yang cukup sengit antara Jokowi vs Prabowo. Di daerah ini polarisasi masyarakat tak terhindarkan. Yang jelas untuk menjaga kesinambungan pembangunan di Jawa Tengah dan demi menjaga lumbung suara bagi Jokowi nanti di Pilpres 2019, GANJAR PRANOWO harus menang mutlak. Dan kemenangannya diharapkan harus mencapai di atas angka 70%. Apabila hal ini bisa terjadi insyaallah Jokowi akan aman melenggang di Pilpres 2019.

Sekali lagi jangan pernah kasih kesempatan partai yang mendukung khilafah dan intolerans berkuasa di Indonesia. Tugas kita adalah menjaga keberagaman Indonesia selamanya. Jadi, rekan-rekan di Jawa Tengah mari berpikir cerdas dan visioner. Jangan biarkan Jawa Tengah seperti di DKI Jakarta !!!

PILIHAN SULIT DI JAWA TIMUR
Jujur saya termasuk orang yang kecewa suara Nahdliyyin di Jawa Timur akhirnya terbelah. Seharusnya pasangan Gus Ipul dan Khofifah bisa meninggalkan egonya sehingga bisa bersatu membangun Jawa Timur. Tapi yang terjadi malah harus saling frontal berhadapan. Padahal 2 orang ini adalah sosok yang punya kapasitas mumpuni membangun Jawa Timur.

‘Weakness point’ pasangan Saifullah Yusuf adalah PERTAMA dipaksakannya orang yang masih asing daerah Jawa Timur untuk menjadi wakilnya. Puti Guntur Soekarnoputri adalah sosok hebat yang salah tempat. Seharusnya dia di calonkan di Jawa Barat – daerah pemilihan yang sangat dikuasainya. KEDUA pasangan Gus Ipul – Puti ini didukung oleh partai-partai yang tidak punya chemistry. Bagaimana mungkin PDIP harus bahu membahu dengan Gerindra dan PKS ?
Jujur saya menyangsikan.

Jadi dengan berat hati demi kepentingan Jokowi 2019, saya menjagokan KHOFIFAH INDAR PARAWANSA untuk memenangi kontestasi Pilkada Jawa Timur kali ini. Maafkan saya Gus Ipul

INDONESIA MEMERLUKAN JOKOWI
Perlu diketahui hasil Pilkada di 4 daerah ini sangat menentukan warna seperti apa yang akan terjadi dalam kontestasi Pilpres 2019. Saya yakin penentuan Cawapres Jokowi dan Capres-cawapres kubu lawan Jokowi menunggu hasil Pilkada ke empat daerah ini.

Jadi bagi Anda pendukung JOKOWI asli, gunakan akal sehat dan “faktor Jokowi” dalam menentukan pilihan Gubernur di daerah Anda. Jangan semata pertimbangan partai.

Dan satu hal yang penting, figur, keempat orang di gambar di bawah ini adalah Garda Terdepan Jokowi di daerah masing-masing. Dipastikan apabila keempat orang ini jadi gubernur dan insyaallah Jokowi berlanjut sampai 2024, Indonesia dipastikan jauh akan lebih maju dibanding sekarang.

Tidak percaya ? Buktikan analisa saya dengan cara memilih mereka !!!

Salam Satu Indonesia,
Rudi S Kamri

Sumber : Facebook Rudi S Kamri

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed