by

Dibalik Apesnya Densi Dibaperin Kaum Supen

Apa maksudnya? Tulisan beserta gambar yang ditampilkan dapat berkonsekuensi hukum. Yang membaca jika tidak berkenan memiliki hak untuk menjawab. Namun dunia online diatur dalam UU ITE, artinya, jika dianggap memenuhi unsur menyebar kebencian, provokasi, kekerasan visual dan ataupun hoax, maka dapat dilaporkan dan berproses hukum. Berbeda dengan media cetak, setiap tulisan memang tidak dapat dikriminalkan, melainkan pembaca yang tidak terima akan diberi hak jawab.

Pembaca diberi ruang atau space dalam pemberitaan di media cetak tersebut. Kasus Densi yang dilaporkan oleh masyarakat adalah sebuah proses pengaduan biasa, bukan hal yang aneh. Pelapor mengatakan tidak terima Densi memasang foto anak-anak (yang nota bene muslim) dan dinarasikan sebagai adik-adik calon teroris (kontennya). Meski Densi sudah menjelaskan bahwa itu sekadar ilustrasi yang sama sekali tidak terkait dengan konten yang dituliskan.

Di sinilah perlunya kejelian, ketelitian bahkan kehati-hatian bagi penulis. Pekerjaan seorang penulis bukan berarti tanpa resiko, apalagi sudah memasuki ranah publik dan juga di media sosial pula. Densi is my bro. Jadi ini bukan soal politik. Saya sekadar menyampaikan dari sudut pandang jurnalis. Intinya, apapun yang kita lakukan (dalam hal ini menulis), maka harus siap mempertanggung-jawabkannya. Densi tinggal memberi keterangan saja kepada aparat jika dipanggil sebagai terlapor.

Siapapun bisa berpotensi seperti Densi (menulis kemudian dilaporkan). Untuk itu, ada baiknya memang kita harus lebih berhati-hati, karena UU ITE tidak hanya diperuntukkan bagi para hater Jokowi saja, melainkan juga terhadap pendukung Jokowi. Begitu kan? Saya selalu berhati-hati. Seperti gambar di bawah, selain kamera perekam saya sorot ke depan untuk mengambil obyek yang diinginkan, tapi perlu juga melakukan “cek sekitar”. Periksa kanan-kiri dan terutama bagian belakang.

Siapa tahu ada yang mengawasi tanpa kita ketahui. Sesuatu yang tidak terlihat… Wah, kok jadi horor ya? Coba-coba explore mistery.

Sumber : Status Facebook Agung Wibawanto

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed