by

Dia Muhammad Ali

Oleh: Denny Siregar
 

” Dia yang tidak cukup berani mengambil resiko, tidak akan memperoleh apa2 dalam hidupnya..”

Saya tumbuh dengan banyak nasihat dari Muhammad Ali. Petinju legendaris ini, ketika ia bertanding, membuat jalanan pada masanya sepi. Saya dan banyak lainnya, yang suka maupun tidak suka dengan tinju, ketika mendengar Muhammad Ali bertanding, akan dengan betah menunggu di depan televisi yang waktu itu hanya dikuasai oleh TVRI. Bahkan sekolah diliburkan demi nonton bareng bersama guru2. Semua tidak ingin kehilangan momen itu. Yang menandingi momen jalanan sepi ketika ada pertandingan, hanyalah Thomas Cup pada masa Christian Hadinata dkk.

Muhammad Ali adalah contoh dari sedikit orang yang merangkak dari bawah untuk menuju ke atas. Ia bukan hanya seorang petinju. Ia adalah seorang entertainer. Tinju menjadi pertandingan yang penuh drama ditangannya, bukan hanya sekedar pukul2an tak berarti. Ia menantang musuhnya dengan menghancurkan mental lawan, mengejek, menari dan terlihat tanpa ada rasa takut meski lawannya jauh lebih besar darinya.

Terlahir dengan nama Cassius Clay, Ali kecil pertama kali belajar tinju dari seorang polisi bernama Joe Martin, waktu ia melapor ada seorg yg mencuri sepeda BMX-nya. Martin mengajarinya tinju untuk menghajar pencuri sepeda itu. Ketika ia mengalahkan Sonny Liston, Clay mengumumkan bahwa ia masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Muhammad Ali, gabungan nama Nabi Muhammad Saw dan Imam Ali bin abu thalib as.

” Aku membenci setiap menit dari latihan2ku. Tapi aku selalu berkata, jangan berhenti. Menderita sekarang dan nikmati sisa hidupmu sebagai juara dunia..”

Kata2 nya selalu menginspirasi dan selalu kujadikan tulisan di belakang buku pelajaran. Ketika mental lagi terjatuh, aku membuka nasihat Ali sebagai penyemangat.

“Usia adalah semua yang menjadi pemikiranmu. Kau setua apa yang kau pikirkan..”

Siang ini, sungguh saya kaget ketika membaca sang inspirasi ini meninggal dunia. Ah, selamat jalan Ali, selamat jalan guru kehidupan, selamat jalan sang inspirator.. Tunggu aku di perjalanan kedua, sisakan secangkir kopi saja untukku disana.

“Persahabatan .. adalah sesuatu yang tidak pernah kau pelajari di sekolah. Tetapi ketika kau tidak belajar mengambil makna dari sebuah persahabatan, kau tidak pernah belajar apapun…”

(Sumber: dennysiregar.com)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed