by

Di Arab Saudi Cowok Gandengan dan Cipokan Biasa

Ekspresi saya waktu itu mungkin kayak Cinta pas dipegang tangannya sama Rangga ketika lagi nyeberang di Senen pas mau ke toko buku Kwitang, agak dagdigdug gimana gitu, sambil merhatiin sekitar apa ada yang ngerekam atau ngeabadiin momen itu.

Saya juga ada temen asal Irak walaupun doi dari bangsa Kurdi. Kebiasaan kami ini yang sering dilakuin kalau udah ketemu pasti pegangan tangan. Baik di kuliah, pulang dari masjid, bahkan ketika menuju ke asrama dan ke kamar masing-masing. Tolong dicatat, ke kamar masing-masing ya, jangan sampai kalimatnya putus sampai ke kamar aja.

Bahkan kalau genggaman tangan sama dosen atau seorang tokoh yang alim, derajat sosial kita di mata mahasiswa lain bisa langsung naik drastis. Dan itu merupakan momen yang berharga dan dicari-cari oleh kami mahasiswa dan bisa jadi kenangan tersendiri.

Di Nabawi yang merupakan tanah suci kedua bagi umat Islam, nggak jarang ada fenomena yang bikin kita orang Indonesia terkaget-kaget. Normalnya, orang Arab itu cipika cipikinya adalah pipi kanan dulu, kemudian kiri, lalu terakhir balik lagi ke kanan sambil agak ditekan dan diulang dua kali. Ini normalnya.

Etapi, beberapa kali saya lihat di Masjid Nabawi, mereka ini cipika cipikinya sambil ngadu hidung, Sodara. Bahkan maaf, kadang-kadang hampir itu bibir ketemu bibir. Tapi, mereka ketawa-ketawa aja. Apa iya ini orang-orang gay? Rasanya nggak mungkin mereka berani terang-terangan kurang ajar di tempat di mana Nabi dimakamkan.

Untuk menghormati dosen atau orang yang dituakan di sini, kami mengecup dahi-dahi mereka atau kadang ubun-ubun juga. Co cwit bingit nga c? Karena di negeri kita sendiri jamak menghormati orang tua dengan cium tangan bolak-balik.

Bicara soal dosen, pernah juga saya bareng sama dosen yang orang Arab ketika dia ketemu sama kenalannya. Dosen yang Arab ini memperkanalkan saya dengan bilang ke temennya itu, “hadza huwa habibi,” yang kalau diterjemahin artinya, please introduce my lover. Soalnya di sini manggil habibi alias my love adalah perkara yang biasa ae, sayangqu.

Kebayang nggak di Indonesia, kalau ada dosen kenalin mahasiswanya ke koleganya dengan bilang, “Kenalin nih kekasih saya,” bisa dipastikan bikin geger dunia persilatan.

Jadi, emang penghakiman seseorang gay atau nggak dari ucapan dan tingkah laku itu perkara yang samar-samar buat saya pribadi, kecuali terang-terangan semisal udah cipokan ala French baru dah hilang syubhatnya.

Jadi, moral story-nya adalah buat yang kuliah di sini, harap nikah dan bawa istrinya, jangan sampai LDR-an terus baru dua bulan udah ditalak. #eh

Sumber : Mojok.co

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed