by

Demo di Turki

Oleh: Erizeli Bandaro

Turki sudah meratifikasi CEDAW. Turki juga negara pertama yang menandatangani Konvensi Dewan Eropa tentang pencegahan dan pemberantasan kekerasan terhadap perempuan dan kekerasan dalam rumah tangga pada 2011 atau Konvensi Instanbul. Perjanjian ini berupaya untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga, dan mengakhiri impunitas hukum bagi para pelaku. Namun setiap RUU tentang perlindungan wanita dibicarakan, langsung jadi issue nasional. Politik memanas.

Saat sekarang, pandemi dan resesi ekonomi, reputasi Erdogan merosot di hadapan rakyat. Itu sebabnya dia berusaha menarik perhatian umat islam Turki. Caranya dengan keluar dari perjanjian internasional untuk melindungi perempuan. Tentu keputusan ini menarik simpati tokoh islam di Turki dan menguntungkan partainya. Keputusan Endorgan ini disikapi aksi protes kaum perempuan di Turki. Demo berlangsung sudah seminggu. Menarik perhatian masyarakat international.

Indonesia salah satu negara yang menandatangani konvensi CEDAW (The Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women). Indonesia sudah ratifikasi CEDAW melalui UU RI no 7 Tahun 1984. Namun Indonesia tidak punya UU khusus melindungi perempuan. Barulah tahun tahun 2013, RUU Keadilan dan Kesetaraan Gender diajukan, sampai sekarang gagal masuk prolegnas. Terjadi penolakan dari MUI dan ormas islam seperti NU dan Muhammadiah. Pemerintah tidak mau ambil resiko membuat stabilitas politik dalam negeri terganggu.

Mengapa ? Bagi Islam itu bertentangan dengan ajaran islam. Kondrat wanita itu tidak bisa disamakan dengan pria. Karena itu sudah takdirnya. Dan Islam percaya bahwa kalau Tuhan sudah tetapkan kodrat wanita, Tuhan sendiri yang akan melindungi. Itu sudah prinsip. Sama dengan prinsip Tauhid. Bagi islam, wanita harus patuh kepada suami. Titik. Engga ada hak pemerintah ikut campur. Ikut campur artinya ngajak ribuk.

Ya wajar, RUU kesamaan gender itu menghalangi suami poligami. Tidak boleh menceraikan istri yang menolak ML dengan suami walau istri sendang tidak mood. Memukul istri yang keras kepala dilarang. Dianggap kejahatn besar. Tidak boleh melarang istri berkerja di luar rumah. Ya kesamaan gender. Turki keluar dari konvensi perlindungan wanita dan kita gantung RUU. Sama saja sebenarnya. Sama sama punya mental menjajah kepada perempuan. Demi politik, kepentingan agama harus dibela. Soal hak perempuan, kelaut saja. Jadi Puan capres itu sama saja bunuh diri PDIP.

(Sumber: Facebook DDB)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed