Oleh : Suci Handayani
Yusril Ihza Mahendra, tokoh yang satu ini ikut mencalonkan diri menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta. Ia tidak main-main, serius untuk mewujudkan batu loncatan sebagai orang nomer 1 di DKI Jakarta, karena terdengar seletingan kedepannaya ia mengincat kusri RI 1. Ingin, mengikuti jejak Jokowi yang sukses menapaki orang nomer satu di DKI Jakarta kemudian melenting jauh menjadi orang nomer 1 di Indonesia.
Keseriusannya seperti yang disampaikan, entah mau maju lewat jalur parpol atau jalur independem, ia akan terus berjuang dan maju terus pantang mundur.
Ia terlihat lebih santun dan arif dimedia, tidak mengumbar serapah dan makian kepada Ahok, justru mengumbar pujian dengan mengatakan Ahok adalah orang sakti dan kebal. Ia memberikan poujian manakala Ahok telah terlebih dulu memujinya sebagai orang hebat.
Langkah serius Yusril untuk meraih kursi DKI Jakarta 1 salah satunya dengan ‘blusukan ‘ ke Pasar Puri Indah. Ia menuliskan “Pasar Puri Indah, pagi tadi” dan mengupload foto-foto dirinya tak kurang dari 9 foto. Berbagai foto yang diupload tersebut menampilkan Yusril saat berada di pasar bersama dengan warga yang ingin berfoto bersamanya. Di foto lain tampak Yusril sedang berbelanja ikan, sayuran juga bumbu dapur lainnya.
Apakah ada yang aneh dalam foto itu?
Tergantung yang menilai dari sudut pandang mana. Tetapi saat ada yang berkomentar bahwa Yusril sedang melakukan upaya pencitraan, saya kira itu komentar yang wajar. Dan wajar saja dan sah-sah saja jika bakal calon Gubernur atau siapa saja entah bakal calon bupati, walikota, anggota DPR dll bahkan mungkin bakal calon lurah melakukan pencitraaan saat ini maju mencalonkan diri.
Hal semacam itu sudah biasa, pun saat sedang trend kegiatan blusukan yang menjadi trend, baru mengelegar saat Jokowi sukses dengan blusukannya dan langkah baik tersebut banyak di tiru tokoh-tokoh di negri ini.
Adalah hak Yusril untuk melakukan itu semua toh itu memang sekali lagi hal yang biasa.
Tetapi, kalau saya boleh berpendapat, apakah blusukan Yusril tersebut tidak terlalu mengada-ada (kebangeten)? Kenapa? Saya kira wajar saja ia blusukan tetapi apakah upaya untuk pencitraan yang dia lakukan harus mengunakan baju/kostum yang maaf kurang pas seperti itu. Sedemikian naifnya Yusril hingga sampai baju yang digunakan seperti itu ( barangkali untuk mencerminkan, memperlihatkan ke publik bahwa ia menyatu atau seperti warga biasa lainnya ). Iia memakai kaos tokoh kartun Mickey Mouse dan celana pendek seperti itu?
Coba perhatikan saja, meskipun saya bukan orang yang ahli di bidang tata busana , hanya orang biasa saja, tetapi rasanya kurang sreg melihat gaya berpakaian Yusril yang menurut saya cenderung dipaksakan untuk ‘merakyat’
Meskipun saya tidak pernah melihat keseharian Yusril, tetapi saya kok merasa yakin, ia dalam kesehariannya tidak berpakaian seperti itu. Pun saya yakin ia juga tidak berbelanja ke pasar.
Ia berkaos Mickey Mouse (bran ambassador-nya Disney-kah? ) dan bercelana pendek motif yang hemat saya kurang pantas dikenakan. Apakah pak Yusril tidak tahu, bahwa ke pasar itu tidak identik harus berpakaian seperti kostum yang ia kenakan?
Agaknya Prof Yusril lupa bahwa ‘ajining sariro soko busono’ atau penampilan seseorang ditentukan dari tata cara ia berpakaian. Penampilannya menunjukan karakternya. Meskipun tidak semuanya pepatah Jawa itu berlaku, artinya belum tentu pakaian yang dikenakan menunjukkan jati diri seseorang, tetapi untuk bakal calon Gubernur yang mantan menteri dan keseharian berpakaian trendi dan rapi jail, kok rasanya agak aneh melihat ‘gaya busananya’ kali ini.
Saya bukan bermaksud sok usil atau sok jadi pengamat mode, tetapi merasa terkilik saja. Saya juga bukan tidak suka dengan orang yang anti mainstream kok. Tetapi agak gimana saja kali ini. Saya senang saja melihat alm Bob Sadino yang hobi berbusana celana pendek, karena terlihat pas, serasi dan enak di lihat. Tapi, kok, maaf lain kala melihat Yusril dengan kostumnya yang alay tersebut.
Andai benar ‘gaya busana’ Pak Yusril sedemikian itu karena upaya untuk menarik simpati warga Jakarta , kok rasanya terlalu lebay ya.
Kalau boleh usul, andai Yusril pakai kaos Mickey Mouse dengan bawahan celana pendek polos , sepertinya lebih enak dilihat. Atau Yusril memakai kostum olahraga , jadi lebih kelihatan ‘tidak dipaksakan’ karena kesannya ia habis olah raga dan mampir ke pasar.Jadi natural banget tuh pak.
Tetapi, ah, entahlah, andai saya teruskan, ntar banyak fans beratnya Yusril yang marah. Ntar saya dikira anti Yusril dan salah satu Ahoker. Padahal saya hanya berpendapat saja karena hati saya terkilik itu tadi.***
Sumber : Kompasiana
Foto: FB Yusril Ihza Mahendra
Comment