by

Daulah Nabawiyah Mustahil Tegak Kembali

Di samping itu, Jika kekuasaan artinya kekuatan untuk memaksa secara fisik, maka Muhammad saw sejak dakwah di Mekkah telah memilikinya. Kedudukannya sebagai kekasih Allah swt, penghulu para Nabi dan Rasul, membuat Nabi Muhammad saw mempunyai tempat khusus di sisi Allah swt, Rabb semesta alam. Apapun yang diminta Muhammad saw, akan dikabulkan. Bisa dilihat bagaimana besarnya kekuasaan Rasulullah saw setelah Beliau saw diusir dari Thaif. Kalau mau menggunakan kekuasaannya (kekuatan fisik), penduduk Thaif sudah nyungsep ke dalam tanah karena Malaikat penjaga gunung sudah siap menimpakan gunung kepada penduduk Thaif.

Nabi Muhammad saw, Nabi yang istimewa. Kepemimpinan spiritual dan politik melekat pada dirinya sejak diangkat jadi Nabi dan Rasul. Nabi Muhammad saw juga dinamakan Al-Hasyir yaitu manusia dikumpulkan di atas kakinya yakni di atas jejak-jejak perjalanannya. Seolah-olah beliau diutus untuk mengumpulkan manusia. Begitu besar kekuasaan Nabi Muhammad saw.

Fakta dan realitas kekuasaan non formal Nabi Muhammad saw di Mekkah, membantah teori thalabun nushrah yang dicetuskan oleh Taqiyuddin an-Nabhani (Muassis Hizbut Tahrir). Teori itu berasumsi bahwa Muhammad saw adalah syaikhun ‘ajuzun (seorang kakek yang lemah) yang datang untuk mencari solusi dengan memelas bantuan, pertolongan dan kekuasaan kepada tokoh-tokoh Arab.

Karena keistimewaan, kekhasan dan keunikannya, daulah Nabawiyah hanya ada sekali di muka bumi sampai hari Kiamat. Tidak akan terulang lagi. Daulah ini mustahil bisa diduplikasi, daulah ini mustahil bisa di-copy paste, daulah ini mustahil tegak kembali. Di dalam Hadits-hadits tentang periodesasi pemerintahan Islam, masa Nubuwwah selalu disebut pertama kali dan hanya sekali. Artinya daulah Nabawiyah adalah daulah pertama umat Islam dan hanya eksis sekali selama 10 tahun kepemimpinan Nabi saw di Madinah.

Dalam hadits-hadits tentang akhir zaman pun, tidak disebutkan Daulah Nabawiyah akan tegak kembali. Yang akan tegak kembali itu adalah daulah khilafah ‘ala minhajin nubuwwah yang menurut jumhur ulama aswaja maknanya Khilafah Mahdiyah bukan Khilafah Tahririyah.

Bandung, 28/01/2020

Sumber : Status Facebook Ayik Heriansyah

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed