Perilaku dan kata-kata mereka yang sok dekat dengan Tuhan…, hanyalah omong kosong yang tidak ada artinya.
Fakta yang terjadi adalah…, bahwa virus Corona telah meluluh-lantakkan seluruh sendi kehidupan manusia…: politik…, bisnis…, ekonomi…, moneter…, pendidikan…, kesehatan…, sosial…, budaya…, olahraga…, dan lain sebagainya.
Bahkan kontinuitas kehidupan manusia diuji di sini…, manusia sedang disaring.
Siapa yang mampu bertahan hidup…, dan siapa yang harus menuai ajal.
Ini adalah seleksi alam…, yang tidak berada dalam kewenangan manusia untuk menghentikannya.
Oleh karena itu…; perintah untuk social and physical distancing…; adalah kesempatan bagi setiap diri manusia untuk merenung dalam keheningan…, berkontemplasi dengan alam semesta.
Berdialog dengan pikiran dan perasaan…, tentang apa yang telah diperbuat selama mengarungi kehidupan ini.
Bagi yang merasa dirinya bertuhan…, maka sekarang adalah saat yang tepat menyatukan rasa…, pikir…, dan bathin…; untuk menjadi kekuatan berdoa kepada Tuhan tanpa batas atau sekat atau frame agama.
Bagi yang merasa dirinya tidak bertuhan…, maka sekarang adalah saat yang tepat untuk menyatukan rasa…, pikir…, dan bathin untuk menjadi kekuatan berdialog dengan diri sendiri atau alam semesta…, untuk terwujudnya feedback energi positif yang bersifat membangun.
Melalui penyatuan pikir…, rasa…, dan bathin…; maka akan menguatkan kembali moral kita.
Moral positif yang membangun…, demi tercapainya kedamaian dan kemakmuran dalam kehidupan di dunia ini.
Rahayu
Sumber : Status Facebook Buyung Kaneka Waluya
Comment