by

China Manusia Pilihan

Oleh: Iyyas Subiakto

Dikalangan umat Islam tidak bisa menampik ada hadist yg berbunyi ; ” Belajarlah sampai kenegeri China “, ini ucapan nabi ya, sekali lagi ini ucapan nabi, bukan asal bunyi.

Karena ucapan itu disampaikan oleh nabi Muhammad maka dapat di pahami bukan ucapan asalan.

Kini setelah 1400 tahun berlalu ucapan itu terbukti dan kita rasakan, walau ratusan tahun yll juga sudah bisa di rasakan tanda² itu oleh generasi pada masanya.

Kini pada generasi kita apakah ini puncak ucapan nabi itu, atau ini tanda² yg makin nyata bahwa China adalah manusia pilihan, manusia bermanfaat yg dapat di rasakan dunia.

Manusia dgn gen yg nyaris tidak pernah menjajah bangsa lainnya. Kalaupun ada ekspedisi perdagangan dan kemudian mereka menetap dan menyatu dgn masyarakat setempat itu semata² hanya kebutuhan utk hidup lebih baik dan berkembang.

Indonesia tidak lepas dari wilayah yg menjadi tujuan migrasi bangsa China sejak ratusan tahun yll. Mereka menyatu dan menyebar dgn warga lokal bahkan menyerap budaya lokal. Walisongo saja ada 3 keturunan China.

Pahlawan perjuangan, kemanusiaan banyak sekali jumlahnya, museum keturunan dan perjuangan keturunan Tionghoa yg ada di Senen dan diswakelola olah seorang yg luar biasa keturunan Aceh adalah bukti dari semua itu, masyarakat Indonesia harus menyadari hal itu. Bukan malah menyerap framing murahan anti China, anti Aseng yg di hembuskan manusia dangkal moral serta tipis rasa kemanusiaannya.

Sampai sekarangpun masih dapat kita temui keturunan warga China yg berjuang utk kemanusiaan, ada dr Lie dari Padang yg membangun RS kapal, dr Lo di Solo yg memungut biaya berobat utk warga setempat hanya Rp. 1.000 rupiah dan selalu menebus obat utk pasien tak mampu.

Dalam skala nasional ada yayasan Budha Tzu ci yg terus berkiprah melakukan kegiatan kemanusiaan. Sekarang juga sudah membuat RS di PIK Jakarta. Budha Tzu Ci adalah salah satu yayasan kemanusiaan yg tampil lebih awal pada setiap ada musibah massal seperti gempa bumi, dll. Tsunami Aceh adalah kiprah kemanusiaannya yg begitu luar biasa. Mereka membangun ribuan rumah utk warga terdampak. Apa pernah mereka tanya ttg agama, tidak pernah. Karena mereka fokus pada kemanusiaan.

SEBAIK² MANUSIA, ADALAH MANUSIA YG BERMANFAAT UTK MANUSIA LAINNYA.

MOTTO ITULAH YG DI PAKAI DAN DI AKSIKAN OLEH ORANG CHINA.

Sekarang China dan eksistensinya mulai dirasakan dunia. Ada musibah kemanusiaan dunia China pasti datang duluan, terakhir musibah di Pakistan, Turky, ratusan tenaga medis dan sukarelawan serta ribuan ton bantuan pangan dan obat²an mereka datangkan. Apa mereka bertanya Pakistan dan Turky agamanya apa. Dua negara itu adalah mayoritas beragama Islam.

Manfaat yg lain dari luar biasanya China adalah pembangunan ekonomi. Afrika adalah jazirah sehamparan dgn Arab yg kaya minyak. Apakah mereka membangun dan membantu rakyat Afrika, boro² membantu, menoleh saja tidak. Sekarang masyarakat Afrika merasakan kehadiran China yg membangun ekonomi, pendidikan dan alih tekhnologi dari China. Apa kepentingan China di Afrika, tentulah perdangangan yg win-win. SDA Afrika dikelola bersama, diberi sentuhan teknologi.

Indonesia juga saat ini meraskan hal yg sama. Nikel, alminium, bauxit, tembaga, sekarang digarap dgn teknologi China. Coba bandingkan 40 tahun emas Papua disedot Amerika, kita dapat apa.

Pagi ini saya membaca kutipan yg dimuat FETER F GONTHA ttg RS Husada Jakarta. Merinding saya membacanya ternyata RS itu adalah bantuan masyarakat dan dokter keturunan China yg gotong royong membangun RS utk masyarakat pribumi Batavia. Bukan sekedar uang dan tenaga, nyawapun mereka korbankan. RS itu bernama…dan kemudian di ganti menjadi nama RS Husada. Entah apa motifnya dan apa latar belakangnya. Satu yg kita pahami, bahkan sampai sekarang kita selalu alergi dgn yg namanya China. Tapi tanpa disadari kita hidup karena orang China.

Coba siapa berani menyangkal, jutaan buruh indonesia kerja di perusahaan China, tanpa kita sadari puluhan tahun kita pakai paper clip, staples, peniti, jarum, semua made in China. Saat ini anda terbang juga sudah memakai pesawat China. Terus mau bilang anti China, istighfarlah.

Saya pernah tergugah saat pandemi yll. Triliunan dana Budha Tzu Ci utk sumbangan kemanusiaan, dari mulai masker sampai ventilator disumbang, saya gak pernah dengar Dewan Masjid Indonesia yg diketuai JK nyumbang masker. Kalau himbauan ambil 50% dana kotak amal di sumbangkan ke Palestina iya. Dia lupa ketua Hamas kaya raya tinggal di Qatar sambil nonton rakyatnya di sayat peluru.

Jadi mari kita belajar sampai kenegeri China.

Orang China ada yg nakal iya, orang Arab banyak yg baik pasti, orang kita juga sama. Jadi jangan liat manusianya, lihatlah perbuatannya. Agar kita tidak dibutakan oleh kesesatan pikiran.

Eh, jgn bilang² China diam² sudah lama menjajah Amerika. Kan disana banyak China Town, sementara di China tidak ada America Town.

Mari cicipi Capcainya.

(Sumber: Facebook Iyyas Subiakto)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed